Page 14 - WARISAN BUDAYA LOKAL, EBOOK FABEL
P. 14
b. Orientasi (Perkenalan)
Pengarang mulai memperkenalkan tokoh dan latar ceritanya (tempat, waktu, dan
suasana)
Contoh :
Pada suatu hari, ketika musim panas, segerombolan semut-semut sedang
berjalan beriringan sambil membawa makanan diatas kepala mereka.
Jelita sosok gadis yang pemalas dan sikapnya manja sekali. Ia disebut jelita
karena memang wajahnya cantik sekali. Jelita hidup `dengan ibunya, Mak
Dasah, seorang janda miskin.
c. Komplikasi (Munculnya konflik)
Tokoh di dalam cerita mulai menghadapi sebuah konflik/masalah.
Contoh :
Ada seekor semut yang masih muda belia. Rasa ingin taunya tentang dunia di
luar sarangnya, begitu besar sehingga dia memberanikan diri untuk meminta
ijin kepada sang pemimpin agar dapat diijinkan keluar dari sarang untuk
memulai petualangannya.
Jelita juga bersikap manja, segala permintaannya harus dituruti. Setiap kali
ia meminta sesuatu kepada ibunya harus dikabulkan, tanpa memperdulikan
keadaan ibunya yang miskin. Pada suatu hari Jelita minta dibelikan baju
oleh ibunya. Mereka akan berjalan ke pasar yang letaknya cukup jauh.
d. Rangkaian Peristiwa
Berisi rangkaian peristiwa yang menggambarkan bagaimana tokoh menghadapi
masalahnya.
Contoh :
Setelah menyiapkan bekal untuk perjalanannya, berpamitanlah semut muda
kepada sang pemimpin “Pak pemimpin, aku akan pergi sekarang,” katanya
dengan penuh semangat.
Semut muda segera mencari air untuk diminumnya. Di kejauhan, dilihatnya
mata air yang sangat jernih, lalu semut muda ini pun segera berjalan menuju
mata air yang sejuk itu.