Page 28 - Modul Literasi Buku Fiksi dan Nonfiksi
P. 28
Buku Fiksi dan Nonfiksi --- Menjelajah Dunia dengan Membaca 23
''Dulu kita masih punya uang ya buat beli hal-hal kayak gitu,' kata si
suami.
'Maaf ya, kamu pasti kecewa sama aku.'
'Aku gak pernah kecewa sama kamu, Mas,' kata istrinya. 'Gak pernah.'
Si istri duduk, diam.
'Kamu kenapa? Kok tiba-tiba nangis?' tanya suami.
'Gak, gak kenapa-kenapa,' kata si istri.
Si suami kembali mendekati tempat tidur. Dia melihat anak gadisnya
masih tertidur pulas. Tidurnya tidak pas, kepalanya justru ada di antara
bantal dan boneka kesayangannya. Anak umur segini memang sering
bikin takjub.
'Aku mau gendong dia ah,' kata si suami.
'Jangan,' kata si istri. 'Nanti dia bangun.'
Suaminya menggeleng. 'Enggak. Aku harus gendong dia, ngeliat dia
tidur begini aja kok rasanya kangen banget.'
Si suami mendekat ke arah anaknya. Dia lalu menjulurkan tangannya.
Tapi tubuh anaknya tidak terangkat. Si suami mencoba mengambil
anaknya kembali. Kali ini dia sadar apa yang terjadi: Tangannya
tembus melewati tubuh anaknya.
Bingung, si suami melihat ke arah istrinya. Istrinya kembali menghapus
satu butir air mata yang baru saja jatuh. Dia lalu berkata, 'Tiga hari
yang lalu, kamu nyoba minjem uang ke teman lama kamu, yang jadi
pengawas pabrik beton. Kamu masuk ke kawasan pabrik,
mengabaikan peringatan orang agar kamu memakai hel pengaman.
Tiang itu menggelinding, dan seperti takdir yang selalu tepat waktu:
tiang itu menimpa kepala kamu.'