Page 77 - Buku Referensi Bencana Tanah Longsor Penyebab dan Potensi Longsor
P. 77
64
Gambar 26 menunjukkan bahwa dari hasil perhitungan bobot
didapat nilai 0. 08 dari CR<= 0. 1, maka prioritas di atas sudah
konsisten. Karena memenuhi prinsip AHP di mana konsistensi
rasio harus kurang dari 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan
bahwa masukan dari para ahli konsisten.
Gambar 4.12. Grafik Hasil Pembobotan Faktor Penyebab Longsor
Gambar 4. 12 menunjukkan bahwa telah didapatkan hasil
skor dari masing-masing parameter penyebab longsor dengan nilai
inkonsistensi yang dihasilkan pada daerah Kota Sukabumi yaitu 0.
08 yang kurang dari 0,1. Nilai ini menunjukkan bahwa nilai bobot
yang didapatkan dalam metode ini dianggap konsisten karena
memenuhi prinsip AHP di mana konsistensi rasio harus kurang
dari 10% atau 0,1. Sehingga dapat dikatakan bahwa masukan dari
para ahli konsisten.
Hasil perhitungan bobot dari para ahli diperoleh bobot dari
setiap parameter penyebab bencana tanah longsor yaitu parameter
curah hujan dengan nilai bobot 330 persentase sebesar 35%,
kemiringan lereng bobot 294 dengan persentase sebesar 25%,
penggunaan lahan bobot 128 dengan persentase sebesar 14%,
parameter keberadaan sesar memiliki bobot 94 dengan persentase
sebesar 10%, geologi bobot 87 dengan persentase sebesar 9%, dan
jenis tanah dengan bobot 67 dengan persentase sebesar 7%.