Page 115 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 115

H. Penutup

                   SS yang semula adalah seorang politikus, telah berganti
            profesi menjadi seorang penulis. Profesinya ini ia manfaatkan
            benar  untuk melakukan  rekonsiliasi  dengan  beberapa  elemen

            masyarakat yang menganggap betapa pentingnya memunculkan
            rasa nasionalisme  di Hindia Belanda.  Berkat perenungannya
            yang cukup cerdas, dibarengi dengan perluasan wawasan
            tentang pendidikan, tekadnya untuk menyiapkan generasi muda

            dalam menyongsong kemerdekaan semakin besar. Ia semakin
            yakin setelah memahami pandangan tokoh pendidik dari Italia
            dan India, bahwa generasi muda perlu dipersiapkan dengan
            baik. Perubahan secara radikal dapat dilakukan apabila dimulai

            dari generasi muda.
                    Upaya mendidik kaum muda merupakan syarat utama
            dalam membebaskan diri dari kungkungan penjajah. Pendidikan
            yang  mendasarkan  kebudayaan  nasional  akan  mampu

            menampik  semua upaya pembodohan masyarakat  melalui
            pendidikan sistem kolonial. Pendidikan kolonial yang ada pada
            saat itu tidak membuat masyarakat menjadi cerdas, melainkan
            mendidik manusia yang tergantung pada nasib dan bersikap

            pasif, menunggu perintah atasan tanpa memiliki inisiatif untuk
            memajukan bangsanya yang nyata-nyata berada di bawah garis
            kemiskinan.   Jumlah anak-anak bumiputera  yang masih buta
            huruf  seera  harus diatasi. Keinginan  untuk merdeka  harus

            dimulai dengan mempersiapkan kaum bumiputera yang bebas,
            mandiri, cerdas, dan siap bekerja keras.  Oleh karena itu generasi

                                            Jejak Soewardi Soerjoningrat  115
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120