Page 148 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 148

agar Suwardi Suryaningrat memberi  hikmah pendidikan dan
            peningkatan iman dan takwa.

                   Suwardi  Suryaningrat  adalah  keturunan  bangsawan.
            Ayahnya Kanjeng Pangeran  Ario (K.P.A.) Suryaningrat dan
            Ibunya bernama Raden Ayu (R.A.) Sandiah. Keduanya adalah
            bangsawan Puro Pakualaman Yogyakarta. K.P.A. Suryaningrat
            adalah putera Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario (K.G.P.A.A.)
            Paku Alam III. Dengan demikian Suwardi Suryaningrat adalah
            cucu K.G.P.A.A. Paku Alam III.

                    Betapapun      kelahiran    Suwardi      Suryaningrat
            membahagiakan  K.P.A. Suryaningrat  yang mengharapkan
            anak laki-laki, akan tetapi  berat badannya kurang dari 3 Kg,
            badannya  kurus, perutnya  buncit,  suaranya  terlalu  lembut.
            K.P.A.Suryaningrat yang suka humor dan gemar berkelakar
            segera nama julukan  Jemblung  kepada puteranya.   Seorang
            santri sahabat K.P.A. Suryaningrat yang mempunyai pesantren
            di daerah Prambanan, Kyai Soleman  tidak mau menerima
            begitu saja kelakar K.P.A. Suryaningrat. Ia menuntut  haknya

            sebagai sahabat untuk ikut memberikan nama julukan kepada
            bayi Suwardi Suryaningrat. K.P.A. Suryaningrat setuju, maka
            Kyai  Soleman memberi   nama  tambahan  Trunogati.  Kyai
            Soleman merasa mendapat firasat, dari tangis bayi yang lembut
            itu, suaranya kelak akan didengar orang di seluruh negeri.
            Perutnya yang jemblung  (buncit) itu memberi firasat bayi itu
            kelak akan menelan dan mencerna ilmu yang banyak,  sesudah

            memasuki masa dewasa ia akan menjadi seorang pemuda yang
            penting (Truno = pemuda; gati, wigati = penting, berarti).  Oleh


            148     Biografi dari Suwardi - Ki Hadjar Dewantara
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153