Page 165 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 165

diperuntukan bagi para anggota Wanita Tamansiswa.
                   Ketika seluruh pergerakan nasional makin hidup dan

            kuat,  maka Pemerintah  Hindia  Belanda  bertindak  waspada.
            Tindakan  itu diarahkan  kepada  pergerakan sosial, terutama
            bidang pendidikan, maka dibuatlah Undang-Undang “Ordonansi
            Sekolah Liar”  atau “Onderwijs Ordonantie” disingkat OO 1932,
            dimuat dalam Staatblad 1932 No. 494 yang diumumkan berlaku
            pada 1 Oktober 1932.
                   Sikap Ki Hadjar Dewantara terhadap diberlakukannya OO

            1932 tsb, beliau langsung mengirim telegram kepada Gubernur
            Jenderal di Bogor yang isinya menentang OO 1932.  Ki Hadjar
            Dewantara menyatakan  akan melawan  terus dengan“lijdelijk
            verzet”, “passive resistance”, “non-violence”, dan “ahimsa”.
                   Perlawanan Ki Hadjar Dewantara bersama Tamansiswa
            menghadapi  OO 1932 mendapat  sambutan  yang amat  besar
            dari kalangan masyarakat luas. Seluruh pergerakan rakyat baik
            yang bersifat politik, agama, maupun sosial serta media massa:
            “Perwata Deli”, “Suara Umum”, “Aksi”, “Suara Surabaia”,

            “Sedyatama”, “Darmokondo”, “Bintang Timur”, “Timbul” dan
            Koran-koran di Sumatera,  semuanya secara serentak mendukung
            perlawanan  Ki Hadjar  Dewantara,  sehingga  perlawanan  tsb.
            menjadi aksi massa. Akhirnya  OO 1932  ditunda untuk satu
            tahun lamanya dan menghidupkan lagi Ordonansi lama Tahun
            1923/1925. Penetapan penundaan OO 1932 itu telah disahkan
            dalam Staatsblad No.66 tanggal 21 Februari 1933.

                   Usaha Pemerintah Hindia Belanda menindas Tamansiswa
            berjalan terus. Pada tahun 1935  pegawai negeri ditakut-takuti


                                Biografi dari Suwardi - Ki Hadjar Dewantara  165
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170