Page 168 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 168
. Anggota Kehormatan Dewan Guru Besar Perguruan Tinggi
Ilmu Kepolisian (6 Februari 1957).
. Ketua Panitia Pusat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional
di Jakarta (20 Mei 1952).
Menurut Ki Nayono (Ketua Bagian Kekeluargaan
Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa), dalam buku “Mengenal
Taman Wijaya Brata, Makam Pahlawan Perjuang Bangsa”, ada
tiga catatan penting dari beliau, yaitu : Pertama : Atas inisiatif
Ki Hadjar Dewantara pada 20 Mei 1948 diperingati tanggal lahir
Boedi Oetomo yang ke-40 untuk pertama kalinya di Ibukota
Negara Yogyakarta. Selaku Ketua Panitia, Ki Hadjar Dewantara
menyatakan lahirnya Boedi Oetomo dijadikan Hari Kebangunan
Nasional, yang oleh Presiden Soekarno istilah Kebangunan
Nasional diganti menjadi Hari Kebangkitan Nasional.
Peringatan itu untuk mengingatkan bangsa Indonesia yang mulai
terpecah belah akibat pertarungan ideologi dan kepentingan
pribadi yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa agar
bersatu kembali. Pada peringatan tsb. ribuan rakyat Yogyakarta
digerakkan oleh Ki Hadjar Dewantara dengan secara simbolik
“menggempur” Benteng Vredenburg Yogyakarta, kemudian
dinyatakan Benteng Kolonial Belanda yang telah dihancurkan
secara simbolik itu akan dijadikan “Cultuur Centrum” (pusat
kegiatan budaya).
Sedangkan yang kedua: Pada masa pendudukan tentara
Belanda Desember 1948, Ki Hadjar Dewantara menerima
penyerahan kain Putih sebagian dari lembar Bendera Pusaka
168 Biografi dari Suwardi - Ki Hadjar Dewantara