Page 169 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 169

dari Ibu Fatmawati, isteri Presiden Soekarno, dengan maksud
            agar  jangan  sampai   Bendera  Sang Saka  Merah  Putih  yang

            dikibarkan 17 Agustus 1945 itu dirampas Belanda. Lembar kain
            Merah terpisah disimpan M.  Tahar (Pejabat Istana Presiden
            di Gedung  Agung  Yogyakarta).  Akhirnya sesudah Belanda
            ditarik  dari  Yogyakarta,   Bendera Merah Putih disatukan
            kembali dan dikibarkan pada 17 Agustus 1949. Ketiga : Sehabis
            menutup seminar Pancasila di Universitas Gadjah Mada
            Yogyakarta  (Februari  1959) , Presiden  Soekarno  menjenguk

            Ki Hadjar Dewantara  yang sedang sakit. Presiden Soekarno
            menginformasikan kesimpulan seminar Pancasila sangat tepat
            dijadikan  Dasar Negara  RI dan   UUD 1945 perlu kembali
            dijadikan  UUD NKRI. Ki  Hadjar  Dewantara  menyatakan
            membenarkan dan sangat mendukungnya. Tanggapan Ki Hadjar
            Dewantara  tsb. menjadi  pendorong bagi Presiden Soekarno
            mengeluarkan Dekrit Presiden RI untuk kembali ke UUD 1945
            pada 5 Juli 1959.
                   Atas jasa-jasa dan perjuangannya, Ki Hadjar Dewantara

            mendapat penghormatan dan  berbagai tanda penghargaan, yaitu:
            1.  Tanggal  8 Maret 1955 ditetapkan  Pemerintah  RI sebagai
                Perintis Kemerdekaan RI
            2.  Tanggal  19 Desember  1956  menerima  gelar  kehormatan
                Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Kebudayaan dari Rektor
                (Presiden Universitet) UGM Prof. Dr.  Sardjito.
            3.  Tanggal 26 April 1959Ki Hadjar Dewantara wafat dalam usia

                70 tahun, dimakamkan di makam Wijayabrata Tamansiswa
                Yogyakarta  dengan  upacara  kenegaraan  sebagai  Perwira


                                Biografi dari Suwardi - Ki Hadjar Dewantara  169
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174