Page 95 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 95

Setelah pemeriksaan terhadap tulisan SS berakhir, pada

            21 Juli 1913 ketiga anggota Komite dipanggil kembali  untuk
            diperiksa. Namun dari pemanggilan  itu, tidak ada perubahan
            apa pun dari berita  acara yang dibuat pada hari sebelumnya.
            Anggota  komite  berpendapat  bahwa  pemanggilan  oleh  pihak

            kejaksaan menunjukkan bahwa pemerintah merasa terusik dan
            menganggap  bahwa  peristiwa  yang lebih  besar  bias  terjadi.
            Oleh karena  itu sebagai  insan pers, setidaknya  TM dan SS
            ingin menjajagi lebih dalam lagi bagaimana reaksi pemerintah

            di Batavia mendudukkan permasalahan  ini. Berhubung tidak
            ada kelanjutan  apa-apa  setelah  pemanggilan  itu, pada 26 dan
            28 Juli 1913 keluarlah tulisan mereka berdua di  De Express.
            Pada 26 Juli muncul tulisan TM yang berjudul Kracht of Vrees,

            (Kekuatan atau Ketakutan).  Kemudian pada 28 Juli 1913 muncul
            tulisan SS yang berjudul Een voor Allen, Allen voor Een  (Satu
            untuk semuanya, semuanya untuk satu).  Dalam tulisannya ini
            SS berpendapat bahwa apa yang ia tuliskan mewakili perasaan

            kaum bumiputra  Walaupun sebagian besar masyarakat  diam
            seribu bahasa, namun di balik itu semua dirasakan oleh semua
            bumiputra termasuk TM dan SS.
                    Dalam tulisannya itu, SS mengajak kaum bumiputra

            untuk bersikap tenang, dan selalu siap dalam menghadapi segala
            kemungkinan yang bakal terjadi. Berikut sebagian isi tulisannya
            itu:
                    …. Kita haroes mempoenyai kekoeatan dan kepribadian

                    dalam  menghadapi  perdjoeangan  nasional  ini.  Djika

                                            Jejak Soewardi Soerjoningrat  95
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100