Page 99 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 99

izin dari Gubernur Jenderal. Nasib yang sama dialami  ayahnya,

            secara  khusus datang  dari  kota  Yogyakarta,  hanya  diizinkan
            untuk menemuinya selama 15 menit dengan didampingi  oleh
            komisaris polisi.
                    Beberapa  upaya  dilakukan  agar  SS dan  TM bersedia

            untuk  meminta  maaf  kepada  pemerintah  kolonial  Belanda.
            Namun mereka tidak  mau.  Kedua tokoh ini  tetap  tegar  tidak
            mau menuruti apa yang dikehendaki oleh pemerintah kolonial.
            Nasehat yang diberikan oleh ayahnya pun dia terima. Namun

            SS  tetap pada pendiriannya. Ia tidak mau diminta untuk
            mengundurkan diri dari semua kegiatan partai politik. Bahkan
            dia mengajak  seluruh keluarga agar merasa bangga bahwa
            salah satu keluarganya dipenjara  berkat pendiriannya  yang

            memperjuangkan kemerdekaan bangsa. TM dan SS sepenuhnya
            menyadari bahaya dan resiko yang akan mereka hadapi  sebagai
            akibat dari sikap keras mereka itu.
                    DD melihat kedua sahabatnya ditahan, ia tidak tinggal

            diam. Ia menulis di koran beberapa kali demi membela kedua
            sahabatnya  itu.  Akhirnya  DD dituduh  melanggar  pasal  47
            undang-undang pemerintah kolonial Belanda yakni menganggu
            keamanan dan ketertiban umum, dengan melakukan propaganda

            yang menghasut masyarakat dan dianggap merugikan
            pemerintah  kolonial pada khususnya dan pemerintah  negara
            induk pada umunya. Hal yang paling membuat marah penguasa,
            ketika ia menulis tentang Brieven van de Koningin  (Surat-surat

            untuk Ratu). Surat ini dianggap telah memprovokasi masyarakat

                                            Jejak Soewardi Soerjoningrat  99
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104