Page 96 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 96

tidak,  maka  selamanja  saoedara-saoedara  akan  tetap

                    menjadi boedak! Lepaskan diri dari perboedakan ini!.


            E. Penghuni Hotel Prodeo
                    Pada  30 Juli  1913 secara  tiba  datang  polisi  yang

            mengepung  rumahnya,  dan  menangkap  SS. Pemerintah  telah
            memutuskan  untuk menangkap  dan menahannya.  Selain
            Soewardi,  dr.  Tjipto  juga  ditangkap  dan  ditahan  bersamanya.
            Dikerahkan polisi Belanda dan polisi Ambon yang bersenjata

            lengkap  untuk  menahannya.    Selain  mereka  berdua,  Abdoel
            Moeis dan AH. Wignyadisastra pun tidak luput dari penangkapan
            polisi, karena mereka berdua bekerja sebagai komisaris Komite.
            Mengingat bahwa  Abdoel Moeis dan  Wignjadisastra hanya

            sebagai pembantu, dr. Tjipto melakukan protes atas penangkapan
            mereka  berdua. Berdasarkan protes inilah Abdoel Moeis dan
            Wignjadisastra dibebaskan kembali.
                   Beberapa hari setelah itu, tepatnya pada 1 Agustus 1913,

            DD  tiba kembali ke tanah air setelah beberapa mengunjungi
            negeri Belanda untuk menjelaskan status dari partai yang
            didirikannya  Indische  Partij  di  depan  sidang  Majelis Rendah
            Belanda. Setelah mengetahui apa yang terjadi atas tulisan dua

            sahabatnya itu, ia menulis di  De Express  terbitan  5 Agustus
            1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en
            RM  Soerjadi  Soerjaningrat  (Pahlawan-pahlawan  kami: Tjipto
            Mangoenkoesoemo dan RM Soewardi Soerjaningrat).  Tulisan

            itu menjelaskan siapa sebenarnya dr. Tjipto Mangoenkoesoemo.

            96      Rawe-Rawe Rantas Malang-Malang Putung
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101