Page 100 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 100

untuk melakukan pemeberontakan  terhadap  pemerintah.

            Akhirnya, DD mengalami nasib yang sama  dengan kedua
            sahabatnya, yakni ditangkap dan diadili.  Walaupun  di dalam
                                                    25
            proses pengadilan  pemerintah  tidak dapat membuktikan  apa
            yang dituduhkan kepadanya, namun ia tetap ditahan hingga 11

            Agustus 1913. Ia ditahan di rumah tahanan di Weltevreden. Pada
            11 Agustus ia dihadapkan Residen Batavia  H. Rijfsnijder, dan
            dinyatakan bebas dari segala tuntutan dengan syarat tidak akan
            memprovokasi masyarakat dengan tulisan-tulisannya.

                    Namun apa yang disyraratkan pada EFE Douwes
            Dekker tidak dipatuhinya. Ia tetap mengkritik penahanan kedua
            sahabatnya  itu, yang menyebabkan  ia  segera ditangkap  dan
            dipenjarakan bersama dengan kedua sahabatnya itu. SS mencoba

            menenangkan  sahabat-sahabatnya  bahwa  perjuangan  mereka
            akan tertoreh pada perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Perang
            urat syaraf antara mereka yang dipenjara dengan masyarakat di
            luar penjara terjadi. Desas-desus mengenai rencana pembuangan

            mereka pun dihembuskan bahwa mereka akan dibuag  ke Fak-
            Fak Papua, atau ke Ambon atau bahkan ke tempat yang lebih
            jauh lagi. Namun mereka bertiga tetap tegar dan pantang
            menyerah, karena di dalam penjara pun mereka tetap menulis

            dan memprotes kebijakan pemerintah kolonial.
                    Berhubung himbauan pemerintah  tidak dihiraukan,
            bahkan  di dalam  penjara  pun mereka  bertiga  masih tetap

            25.  Lihat “Optreden der regeering”  dalam De Preanger Bode,  5 Agustus
               1913, lembar ke-2.


            100     Rawe-Rawe Rantas Malang-Malang Putung
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105