Page 103 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 103

bersama  isterinya,  dan DD beserta  isteri  dan anak-anaknya

            berangkat dari pelabuhan  Tanjung Priok di Batavia  menuju
            ke negeri Belanda, sebagai tempat  pembuangannya  melalui
            Singapura.  Namun keberangkatannya mengalami penundaan,
                       28
            sehingga dikhawatirkan batas waktu keberangkatan ke tempat

            pengungsian akan terlewati. Pada 13 September  1913, kapal
            mulai meninggalkan pelabuhan Tanjuk Priok. Dari atas kapal
            Melchior Treub , sebuah kapal milik maskapai pelayaran Jerman,
                           29
            yang akan membawa mereka  ke Belanda,  SS masih sempat

            menulis pesan yang disampaikan kepada kawan-kawannya yang
            mengantarnya dari pelabuhan Tanjung Priok. Pesan itu diberi
            judul “Vrijheidsherdenking en Vrijheidsberooving” (Peringatan
            Kemerdekaan  dan Perampasan  Kemerdekaan).   Beberapa

            saat sebelum kapal bergerak, ia menerima  kabar dari kawan-
            kawannya bahwa uang sumbangan yang telah terkumpul telah
            dikembalikan kepada para donaturnya.
                    Sesampainya di negeri Belanda, mereka hidup dengan

            menggunakan  uang yang diperoleh  dari  sumbangan  teman-
            teman mereka yang telah membentuk suatu badan pengumpul
            dana yang diberi nama TADO yang merupakan singkatan dari
            Tot Aan De Onafhankelijkheid (Sampai Kemerdekaan Tercapai),

            28  Lihat HAH  Harahap dan BS Dewantara.  Ki Hadjar Dewantara Dkk.
                Jakarta: PT Gunung Agung, 1980, hlm. 148.Lihat pula “DD Naar Europe”
                dalam De Sumatra Post,  9 September 1913 lembar ke-2.
            29  Sumber lain mengatakan bahwa mereka bertiga diangkut dengan kapal
               Bulow dari pelabuhan Tanjung Priok. Lihat Irna HN Hadi Soewito
               Soewardi Soerjaningrat dalam Pengasingan.  Jakarta: Balai Pistaka,
               1985, hlm. 54.

                                            Jejak Soewardi Soerjoningrat  103
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108