Page 106 - Buku Kemdikbud Ki Hadjar Dewantara
P. 106

untuk memberikan kontribusi mereka dalam bidang jurnalistik.

            Walaupun  isteri  SS sudah bekerja,  namun  berhubung  kondisi
            negeri Belanda sendiri sedang dalam kondisi perang akibat dari
            mulainya Perang Dunia I, kondisi persuratkabaran Belanda
            juga goyah, sehingga penghasilan mereka masih belum cukup.

            Kondisi yang semakin memburuk menyebabkan  kebiasaan
            mereka makan nasi setiap hari harus diganti dengan roti, karena
            harga beras di negara itu cukup mahal.  Bantuan dan tawaran
            kerjasama mereka tolak karena alasan tidak ingin terikat, Jadi

            SS maupun TM telah bersepakat untuk menerima kondisi apa
            adanya, asalkan bebas dan tidak terikat oleh kepentingan orang
            lain.
                    Bantun dari tanah air juga mengalir secara spontan. HOS

            Tjokroaminoto sebagai ketua umum Serikat Dagang Islam dan
            pimpinan harian Oetoesan Hindia sepakat untuk mengirimkan
            uang dari tanah air sebesar f 25 per bulan untuk menambah
            kebutuhan  sehari-hari  kedua  tokoh  itu.  Dalam  kondisi  yang

            semakin terpepet,  DD berhasil memperoleh  bantuan dari
            pemerintah melalui Menteri Koloni FHT Pleyte.  Berdasarkan
            surat dari Menteri Koloni, DD akan menerima tambahan uang
            sejumlah f 175 sebulan dari Gubernur Jenderal di Batavia sebagai

            bantuan selama ia dibuang.  SS juga akan menerima tambahan
            uang sebesar f 75 sebulan dan TM akan menerima tambahan
            uang sebesar f 125.  Setelah pembayaran berakhir sesuai waktu
            yang telah ditetapkan dalam surat itu, mereka diizinkan untuk




            106     Rawe-Rawe Rantas Malang-Malang Putung
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111