Page 143 - PRAKTIS BELAJAR FISIKA KELAS X
P. 143

3. Rangkaian Hambatan Listrik                                                 R 1    R 2    R 3

                                                                                     a         b      c      d
               Dalam rangkaian listrik, hambatan dapat dirangkai secara seri, paralel,
           atau kombinasi (gabungan) dari keduanya. Setiap susunan rangkaian             V 1    V 2    V 3
           memiliki fungsi tertentu.
                                                                                                 V
           a. Rangkaian Seri Hambatan                                                     I
               Ketika Anda ingin memperkecil kuat arus yang mengalir pada rangkaian
           atau membagi tegangan listrik, Anda dapat melakukannya dengan menyusun                a
           beberapa hambatan secara seri, seperti yang diperlihatkan pada Gambar                R
           8.6. Perhatikanlah bahwa hambatan-hambatan dikatakan tersusun seri jika               2
           satu sama lain tersambung hanya pada satu terminalnya. Pada Gambar 8.6(a),  a                     d
           terminal kanan hambatan R  tersambung dengan terminal kiri hambatan R 2              V
                                     1
           di titik b dan terminal kanan R2 tersambung dengan terminal kiri R  di titik           2
                                                                          3
           c. Rangkaian hambatan seri ini ekivalen dengan sebuah hambatan pengganti              V
           seri seperti pada Gambar 8.6(b).                                               I
               Ekivalensi antara hambatan pengganti seri dan hambatan-hambatan yang              b
           dirangkai seri, ditentukan sebagai berikut. Pada Gambar 8.6(a), tegangan
           total antara titik a dan titik d memenuhi persamaan                       Gambar 8.6

                                      V = V + V + V                                  (a)  Rangkaian seri hambatan.
                                       ad   ab   bc   cd                             (b)  Hambatan pengganti seri.
           Sesuai dengan Hukum Ohm, V = IR maka persamaan tersebut dapat ditulis
                                    V  = I R  + I R  + I R
                                      ad  1  1  2  2  3  3
               Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada tiap hambatan besarnya
           sama, yakni I  = I  = I  = I, maka V  dapat ditulis lagi sebagai berikut.
                                             ad
                                3
                        1
                            2
                                     V  = I(R  + R  + R )
                                                  2
                                             1
                                                      3
                                       ad
           Adapun dari Gambar 8.6(b) diperoleh                                                  R
                                                                                         I 1      2
                                          V  = IR
                                            ad    s
           Dengan membandingkan dua persamaan terakhir diperoleh                                R
                                                                                         I 2      1
                                         R =R  + R  + R 3                      (8–8)
                                                 2
                                         s
                                             1
               Persamaan (8–8) menunjukkan bahwa hambatan-hambatan yang di-                     R 3
           rangkai seri akan memberikan hambatan total (pengganti) yang lebih besar      I 3
           daripada nilai setiap hambatannya.
           b. Rangkaian Paralel Hambatan
               Hambatan yang disusun paralel berfungsi untuk membagi arus atau            I      V
           memperkecil hambatan total. Pada susunan paralel, setiap hambatan saling              a
           tersambung pada kedua terminalnya, seperti yang diperlihatkan pada
           Gambar 8.7(a). Tegangan pada setiap hambatan sama, yakni V  = V = V  = V.
                                                                    1
                                                                             3
                                                                         2
           Hambatan ekivalen paralel diperlihatkan pada Gambar 8.7(b).                          R p
               Pada Gambar 8.7(a), arus I  yang keluar dari baterai terbagi menjadi
           tiga yakni I , I , dan I  yang masing-masing mengalir melalui R , R , dan R .
                        2
                                                                      1
                      1
                                                                                 3
                               3
                                                                         2
           Hubungan antara arus listrik tersebut memenuhi persamaan
                                         I = I  + I  + I
                                            1  2   3                                            V
                                          V                                               I
           Sesuai dengan Hukum Ohm,  I =     maka persamaan di atas dapat ditulis
                                          R                                                     b
                                        I = V 1  + V 2  +  V 3                       Gambar 8.7
                                           R 1  R 2  R 3
                                                                                     (a)  Hambatan tersusun paralel.
           Oleh karena V  = V  = V  = V maka persamaan tersebut dapat ditulis lagi   (b)  hambatan penggantinya.
                         1
                              2
                                   3
           sebagai berikut
                                                                                             Elektrodinamika  135
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148