Page 115 - FISIKA SMA KELAS X
P. 115
Untuk pemuaian panjang digunakan konsep koefisien muai panjang atau
koefisien muai linier yang dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara
pertambahan panjang zat dengan panjang mula-mula zat, untuk tiap kenaikan
suhu sebesar satu satuan suhu. Jika koefisien muai panjang dilambangkan
dengan α dan pertambahan panjang ΔL, panjang mula-mula L dan perubahan
o
suhu ΔT maka koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan persamaan:
ΔL
α=
o
L . ΔT
1
sehingga satuan dari α adalah ⁄ atau K -1
K
Dari persamaan di atas diperoleh pula persamaan:
ΔL= α . L . ΔT dimana ΔL= L -L
o t o
sehingga L -L = α . L . ΔT atau L = L + α . L . ΔT
t o o t o o
L = L . (1 + α . ΔT)
t o
L = panjang batang pada suhu t
t
Tabel 4.3. Koefisien muai panjang dari beberapa jenis zat padat
-1
Jenis bahan Koefisien muai panjang (dalam K )
Kaca 0,000009
Baja/besi 0,000011
Aluminium 0,000026
Pirek (pyrex) 0,000003
Platina 0,000009
Tembaga 0,000017
Kegiatan 4.1
Dampak dari pemuaian panjang ada yang bermanfaat, tetapi ada pula
yang menimbulkan permasalahan. Dampak yang bermanfaat, antara lain:
Untuk mengeling pelat logam, untuk Bimetal (pada alat pemberitahu ada
kebakaran, termostad), untuk lampu arah kendaraan bermotor. Dampak
pemuaian panjang yang menimbulkan permasalahan antara lain: kaca jendela
pecah di musim panas, kerusakan pada jembatan, pemasangan rel kereta api.
Bentuklah kelompok, kemudian baca literatur yang terkait dengan per-
masalahan pemuaian kemudian presentasikan di depan kelas untuk menje-
laskan terhadap kelompok yang lain tentang hal-hal yang terkait dengan
dampak pemuaian panjang. Untuk lebih jelasnya gunakan bantuan gambar
dalam memberi penjelasan pada saat presentasi.
108 Suhu dan Kalor