Page 51 - E-MODUL PENINGGALAN SEJARAH KOLONIALISME BELANDA DI BENGKULU KELAS V FINAL II
P. 51
Rangkuman
Salah satu bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan dan
penjajahan di Indonesia adalah Bangsa Belanda. Sekitar tahun 1624,
pedagang-pedagang Belanda (Veranigde Oost Indische Campagnie)
mendarat di kerajaan Selebar dengan tujuan untuk mengadakan
peninjauan terhadap perdagangan lada dan hasil bumi lainnya. Setelah
adanya perjanjian London yang ditandatangani pada tanggal 17 Maret
1824 dan diserahkan pada tanggal 6 April 1825 yang berisi “Bengkulu
diserahkan oleh kolonial Inggris kepada Belanda dan sebagai gantinya
Inggris memperoleh Malaka, yaitu Singapura sekarang” barulah
Belanda dapat menguasai wilayah Bengkulu. Peristiwa penjajahan
tersebut meninggalkan berbagai situs peninggalan sejarah yaitu Rumah
Pengasingan Bung Karno, Rumah Fatmawati, Makam Sentot Ali
Basyah, dan Masjid Jamik.
Selain pengetahuan akan sejarah, bangsa kita juga kaya akan
seni. Seni rupa daerah adalah seni rupa yang terdapat di berbagai
daerah di Indonesia. Seni rupa daerah memiliki nama lain yaitu seni
rupa tradisional karena dikerjakan secara turun-temurun di suatu
daerah. Bengkulu memiliki beragam seni rupa daerah yaitu seni lukisan
dengan objek ciri khas daerah, seni patung yang salah satunya adalah
monumen patung Fatmawati sedang menjahit Sang Saka Merah Putih,
kemudian seni tekstil berupa batik Besurek, dan berbagai hasil karya
anyaman, ukiran, maupun kerajinan khas yang terbuat dari kulit kayu
lantung. Berbagai seni rupa juga dapat kita temukan di lingkungan
sekitar kita salah satunya adalah pada situs peninggalan sejarah
kolonialisme Belanda di Bengkulu
E - M o d u l T e m a t i k K e l a s V T e m a 7 47