Page 90 - Buku Pengayaan Elektrokimia
P. 90

Mahasiswa ITS kembangkan Alat Pengolah

                 Limbah Batik untuk membantu UMKM

                                                 Mahasiswa  Departemen  Teknik  Kimia  ITS
                                                 menciptakan alat pengolah limbah batik
                                                 melalui    metode     elektrolisis   untuk
                                                 membantu pelaku usaha mikro kecil dan
                                                 menengah  (UMKM).   Cara  penggunaan
                                                 alat  ini  mudah.  Pengguna  hanya  perlu
                                                 menyambungkan  alat  dengan  listrik
            kemudian limbah dapat langsung dituang ke dalam tabung akrilik. Setelahnya
            elektroda dalam alat akan bekerja mendegradasi limbah.


            Lamanya        pengolahan        bervariasi,
            tergantung    banyaknya     limbah    yang
            dituang.  Paling  cepat  2-3  jam,  dan  jika
            dalam  jumlah  banyak  dapat  ditinggal
            semalaman. Perawatan alat ini juga relatif
            mudah.  Pengguna  hanya  perlu  menguras
            tangki  dan  membersihkannya  dengan
            peralatan yang mudah dijumpai. Daya listrik
            yang  digunakan  juga  rendah,  hanya  10
            watt.
            (Sumber: https://surabaya.liputan6.com/read/4147763/alat-pengolah-limbah-batik-bikin-pepaya-di-surabaya-tak-pahit-lagi)


                               Peneliti UGM Kembangkan Alat

                                     Pengolah Limbah Batik

            Penelitian  dalam  mengembangkan  alat  pengolah  limbah  batik  ini  juga
            dilakukan  oleh  Dosen  sekaligus  peneliti  Departemen  Kimia  FMIPA  Universitas
            Gadjah  mada  (UGM)  berhasil  mengembangkan  alat  pengolah  limbah  batik
            sehingga air limbah yang dihasilkan memenuhi ambang baku normal.

            Alat  hasil  penelitian  Dr.  Roto  dan  tim  ini  membantu  perajin  batik  dalam
            mengelola limbah batik. Sebab selama ini pengeloaan limbah yang dilakukan
            perajin  batik  masih  dilakukan  secara  manual  dengan  cara  tradisional  seperti
            model penyulingan, filtrasi dengan pasir dan ijuk, dan dengan diendapkan di
            beberapa  tahapan  yang  belum  dapat  menghasilkan  air  bening.  Namun,
            dengan  kehadiran  alat  ini  menjadi  solusi  persoalan  limbah  batik  dan
            mewujudkan lingkungan yang sehat.



                                                                                    85
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95