Page 86 - Buku Pengayaan Elektrokimia
P. 86
Limbah Batik
Limbah batik merupakan limbah yang
dihasilkan dalam proses pemberian malam,
proses penghilangan malam, pewarnaan,
percetakan dan proses penyempurnaan.
Gambar 59 Proses pewarnaan batik
Sumber: https://bit.ly/pewarnaanbatik
Limbah utama dalam industri batik dapat dilihat dari beberapa parameter yaitu
padatan tersuspensi, chemical oxygen demand (COD), suhu, warna,
keasaman, dan senyawa terlarut. Jenis-jenis kandungan limbah industri batik
adalah: logam berat terutama As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn, hidrokarbon terhalogenasi
(dari proses dressing dan finishing), pigmen, zat warna, dan pelarut organik.
Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil
No Parameter Kadar Paling Tinggi Beban Pencemaran
(mg/L) Paling Tinggi
(kg/ton)
1 BOD₅ 60 6
2 COD 150 15
3 TTS 50 5
4 Fenol Total 0,5 0,05
5 Krom Total (Cr) 1,0 0,1
6 Amonia Total (NH₃⁻N) 8,0 0,8
7 Sulfida (sebagai S) 0,3 0,03
8 Minyak dan Lemak 3,0 0,3
9 pH 6,0 – 9,0 6,0 – 9,0
10 Debit Limbah Paling 100 m³/ton produk tekstil 100 m³/ton produk
Tinggi tekstil
Sumber: PermenLHK P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019
Batik memerlukan bahan-bahan kimia baik alami maupun sintetis serta air
dalam jumlah yang sangat besar dalam proses pewarnaan. Setelah proses
pewarnaan selesai, akan dihasilkan limbah cair yang berwarna keruh dan
pekat. Biasanya warna air limbah tergantung pada zat warna yang digunakan.
Limbah air yang berwarna-warni ini lah yang menyebabkan masalah terhadap
lingkungan. Hal ini sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat,
khususnya yang tinggal di sekitar aliran sungai pada saat ini dan masa
mendatang.
81
3