Page 50 - Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
P. 50
B. Tanda Koma (,)
1. Penggunaan tanda koma pada unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau
pembilang, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat.
Contoh:
Toko bangunan tersebut tersedia berupa obeng, paku dan sebagainya.
2. Penggunaan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului kalimat inti.
Contoh:
Dia akan pergi, jika hujan segera reda.
3. Penggunaan tanda koma sebelum dan/atau setelah kata seru misalnya:
wah, ohya, hai, waduh dan sebagainya.
Contoh:
Hai, bagaimana kabarmu hari ini?
4. Penggunaan tanda koma untuk memisahkan petka langsung dari sebagian
lain dalam kalimat.
Contoh:
―Jangan makan berdiri, kata Uca‖.
5. Penggunaan tanda koma untuk di antara nama orang dan singkatan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri, keluarga atau marga.
Contoh:
Ny. Nanda Aulia Rizki, S. Pd., M. Pd.
C. Tanda Seru (!)
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri pernyataan atau ungkapan yang
berupa perintah atau seruan.
Contoh:
Pergi kamu dari hadapan saya!
50