Page 13 - PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER MATAKULIAH:APLIKASI KOMPUTER NAMA : ALOYSIUS NONG ADE NIM :2019.III.1.0007
P. 13

ekonominya ialah bahwa sistem tanam paksa hanya merupakan suatu intensifikasi sistem
               produksi pre kapitalis sehingga tidak mampu menciptakan kekuatan-kekuatan ekonomis yang
               baik yang melahirkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan kapitalismenya. Sistem
               tanam paksa menciptakan usaha pertanian yang padat karya pada pihak pribumi serta usaha
               industri pertanian yang padat modal pada pihak pengusaha Eropa atau asing (Kartodirdjo,
               1987:373). Apabila dilihat dari perjelasan tersebut, sistem tanam paksa membuat diskriminasi
               antara golongan penjajah dan yang dijajah.

               2.5 Tokoh dalam Sistem Tanam Paksa














































               Dalam perkembangan politik Nederland pada kira-kira pertengahan abad ke-19 kaum borjuis
               memegang peranan penting, terutama dalam memberikan dasar hukum bagi suatu pemerintahan
               daerah jajahan. Perubahan perundang-undangan dasar pada 1848 membawa konsekuensi bahwa
               untuk pemerintahan Hindia Belanda persoalan pengawasan keuangannya perlu diatur menurut
               perundang-undangan. Sistem tanam paksa dijalankan berdasarkan Regerings Reglement dari van
               den bosch (1836) masih ada di bawah otoritas gubernur jenderal yang telah mendapat mandat
               dari Raja Belanda. Kecaman-kecaman yang tajam dari oposisi kolonial, yang dipelopori oleh
               Van Hoevell terhadap sistem tanam paksa dengan segala penyimpangan dan penyalahgunaannya,
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18