Page 41 - E-Modul Neraca Massa dan Energi II
P. 41
NERACA MASSA DAN
ENERGI II
penataan ulang atom. Upaya telah dilakukan untuk membangun hubungan umum
antara panas laten fusi dan sifat lain yang lebih mudah diukur. Tak satu pun dari
generalisasi ini akurat. Untuk sebagian besar elemen, rasio λf/Tf bervariasi dari 2
hingga 3, untuk sebagian besar senyawa anorganik dari 5 hingga 7, dan untuk
sebagian besar senyawa organic senyawa dari 9 hingga 11, di mana
λf = panas peleburan, kalori per gram berat rumus
Tf = titik leleh, derajat Kelvin
Ada beberapa pengecualian yang ditandai untuk aturan ini. Nilai kalor
peleburan diberikan pada Tabel 24.
Kalor Transisi
Banyak zat kristal menunjukkan titik transformasi atau transisi di mana terjadi
perubahan struktur kristal. Suhu kesetimbangan transformasi adalah konstan
meskipun suhu transformasi yang sebenarnya sering merupakan fungsi dari laju di
mana zat dipanaskan atau didinginkan sebelum transformasi. Transisi yang
sebenarnya biasanya terjadi pada sedikit suhu yang lebih tinggi ketika zat sedang
dipanaskan daripada ketika didinginkan. Transformasi kristal disertai dengan
absorpsi atau evolusi panas. Transformasi fase yang stabil pada suhu rendah
menjadi fase stabil pada suhu tinggi membutuhkan penyerapan panas. Data untuk
panas transisi dari beberapa padatan dicatat pada Tabel 25.
Panas Penguapan
Kalor yang diperlukan untuk menguapkan suatu zat terdiri dari energi diserap dalam
mengatasi gaya tarik antarmolekul dalam cairan dan pekerjaan yang dilakukan oleh
uap dalam mengembang melawan tekanan eksternal. Kalor penguapan molal
diberikan pada Tabel 26. Seperti yang ditunjukkan dalam Bab 4, halaman 78,
hubungan yang tepat antara panas penguapan dan tekanan uap dinyatakan oleh
Clapeyron persamaan. Persamaan ini memungkinkan perhitungan yang akurat dari
panas laten penguapan pada suhu berapa pun dari data tekanan uap dan volume
molal cairan dan uap. Data yang diperlukan untuk digunakan persamaan ketat ini
hanya tersedia untuk zat yang relatif sedikit.
41 | P a g e