Page 65 - E-Modul Neraca Massa dan Energi II
P. 65

NERACA MASSA DAN
                                                                                              ENERGI II



                                           2
                                                        −6
                        59,504 + 0,01125     – 1,484 x10  - 18,703 = 67,636
                        Penyelesaian persamaan ini secara grafik T= 1216 K atau 943̊ᵒC

                               Solusi yang lebih langsung dapat diperoleh dengan mengasumsikan suhu
                        akhir dan kemudian menggunakan nilai yang sesuai dari kapasitas panas rata-rata

                        dari Tabel. Jadi kapasitas panas rata-rata antara 25 dan 943° C adalah
                                CO2 = 11,82          O2 = 7,903,          N2 = 7.471

                         Kemudian,
                        ΣHp = [(1)(11,82) +(0,5)(7,903) + (7,76)(7,471)](T-298) = 67636

                        Atau T = 1215̊K (942̊C)

                        Temperatur nyala adiabatik suatu bahan bakar bergantung pada temperatur awal
                        bahan bakar dan udara yang digunakan untuk membakarnya. Oleh pemanasan awal

                        baik bahan bakar atau udara atau keduanya, masukan panas total meningkat dan
                        suhu nyala juga meningkat.


                        Bahan Bakar dan Pembakaran

                               Karena  penggunaan  pembakaran  bahan  bakar  secara  universal  untuk

                        pembangkitan panas dan tenaga, pengembangan metode dan teknik khusus telah
                        dibenarkan untuk menetapkan bahan dan energi.

                        keseimbangan proses tersebut. Perhitungan pembakaran harus dilakukan

                        seketat izin data yang tersedia dan harus didasarkan pada
                        prinsip-prinsip stoikiometri daripada pada persamaan empiris.

                        Nilai Pemanasan Bahan Bakar
                               Nilai kalor suatu bahan bakar dinyatakan secara numerik sama dengan panas

                        pembakaran standarnya tetapi berlawanan tanda. Ini properti biasanya ditentukan
                        oleh pengukuran eksperimental langsung; metode juga diberikan untuk estimasi

                        dari komposisi dan peringkat.

                               Dua metode untuk menyatakan nilai kalor yang umum digunakan, berbeda
                        dalam keadaan yang dipilih untuk air yang ada dalam sistem setelah pembakaran.

                        Nilai kalor total suatu bahan bakar adalah kalor yang dihasilkan dalam pembakaran
                        sempurnanya di bawah tekanan konstan pada suhu 25 ° C ketika semua air yang

                        awalnya  hadir  sebagai  cairan  dalam  bahan  bakar  dan  yang  ada  dalam  produk





                        65 | P a g e
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70