Page 15 - MODUL JARINGAN TUMBUHAN
P. 15

Constructivisme
                               Mengawali  pembelajaran  pada  Kegiatan  Pembelajaran  1,  perhatikan
                        gambar proses perkecambahan berikut ini :
















                                 Gambar 1. Perbandingan perkecambahan tipe epigeal dan hipogeal
                                                www.torajafarmer.wordpress.com

                        Pertanyaan :
                        1.  Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya perkecambahan?
                        2.  Jaringan apakah yang terlibat dalam proses perkecambahan?
                        3.  Dimanakah posisi jaringan tersebut?

                              Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal, struktur, dan fungsi
                        yang sama. Pada tumbuhan tingkat tinggi kita mengenal adanya beberapa jaringan
                        utama,  yaitu  jaringan  meristem  (embrional)  dan  jaringan  permanen  (jaringan
                        dewasa).


                        A.  Jaringan Meristem
                              Pertumbuhan pada tumbuhan tidak bisa dipisahkan dari peran dan fungsi
                        jaringan  meristem.  Jaringan  meristem  telah  mendorong  terjadinya  pertumbuhan
                        pada  tumbuhan,  baik  itu  pertumbuhan  primer  maupun  pertumbuhan  sekunder.
                        Jaringan  meristem  atau  disebut  juga  jaringan  embrional  adalah  jaringan  yang
                        sel-selnya selalu  aktif membelah secara mitosis, sehingga tumbuhan mengalami
                        pertambahan  tinggi  dan  volume.  Jaringan  meristem  ini  juga  belum  mengalami
                        diferensiasi (pematangan).

                        1.  Ciri-Ciri Jaringan Meristem
                            Jaringan meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
                        a.  Terdiri atas sel-sel muda yang aktif membelah dan berukuran kecil.
                        b.  Susunan selnya sangat rapat, sehingga tidak memiliki ruang antarsel.
                        c.  Bentuk  selnya  bulat,  lonjong,  poligonal,  kuboid,  atau  prismatik,  dengan
                            dinding sel yang tipis.
                        d.  Sel-selnya memiliki banyak protoplasma yang memenuhi isi sel.
                        e.  Sel-selnya memiliki satu atau dua inti sel (nukleus) yang berukuran besar.






                                                                                                                3
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20