Page 64 - E-Modul Sistem Koordinasi untuk Siswa
P. 64

makula  lutea.  Makula  lutea  (bintik  kuning)  terdapat  pada  posterior  retina,
                    bersesuaian  dengan  sumbu  visual  mata.  Bayangan  hanya  dapat  direspons  oleh

                    mata jika jatuh pada bintik kuning.
                    Cahaya  yang  diterima  oleh  neuron  fotoreseptor  diubah  menjadi  impuls  saraf,
                    kemudian  dihantarkan  ke  neuron  bipolar  dan  diteruskan  ke  neuron  ganglion.
                    Akson-akson  neuron-neuron  ganglion  menyusun  saraf  optik  (II)  yang  meluas  ke

                    posterior  untuk  menghantarkan  impuls  saraf  ke  pusat  penglihat  di  korteks
                    serebrum.  Daerah  pada  retina  yang  merupakan  tempat  pelaluan  saraf  optik,
                    disebut diskus optik (bintik buta). Daerah ini tidak mengandung sel batang dan sel

                    keruccut  sehingga  tidak  sensitif  terhadap  cahaya.  Cahaya  yang  jatuh  pada  bintik
                    buta tidak dapat menimbulkan sensasi penglihatan (Tenzer, dkk., 2014).
               ▪    Otot-otot mata terdiri dari dua macam otot yaitu otot ekstrinsik dan otot intrinsik.
                    Otot  ekstrinsik  memegang  bola  mata  di  sisi  luar  pada  tulang  orbital,  berfungsi

                    menggerakkan  bola  mata  sesuai  dengan  kehendak.  Otot  ekstrinsik  dibedakan
                    menjadi  otot  rektus  (lurus)  dan  otot  obliqus  (miring).  Otot  intrinsik  terdapat  di
                    dalam bola mata terdiri atas otot iris dan otot siliaris yang keduanya bekerja secara

                    involunter/tidak sadar (Tenzer, dkk., 2014).

                              Simak video di bawah ini untuk menambah pengetahuan mu tentang
                                             “Apa yang Terjadi di Dalam Matamu”
                                  h https://www.youtube.com/watch?v=HlGjKCHV9SY&t=497s


               E.  INDRA PENDENGAR DAN KESEIMBANGAN

                     Telinga  merupakan  reseptor  untuk  gelombang  suara  sekaligus  mengandung
                 reseptor  untuk  keseimbangan,  sehingga  telinga  disebut  sebagai  indra  pendengar

                 dan keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga wilayah utama yakni (1) telinga
                 luar,  yang  mengumpulkan  gelombang  suara  dan  menyalurkannya  ke  dalam;  (2)
                 telinga tengah, yang menyampaikan getaran suara ke jendela oval; dan (3) telinga
                 dalam, yang menampung reseptor untuk pendengaran dan keseimbangan (Tortora

                 & Derrickson, 2009). Lihat Gambar 24.

               TELINGA LUAR
                       Telinga  luar  terdiri  dari  daun  telinga  (pinna/aurikula),  liang  telinga  (meatus

               auditorius eksternus), dan selaput gendang (membran tympani).  Daun telinga adalah
               lipatan  tulang  rawan  elastis  berbentuk  seperti  ujung  terompet  yang  melebar  dan
               tertutup  oleh  kulit.  Liang  telinga  atau  saluran  pendengaran  eksternal  berupa  tabung

               melengkung dengan panjang sekitar 2,5 cm yang mengarah ke membran tympani.






                                                           57
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69