Page 59 - al abidin ED 97 mini_Neat
P. 59

Peran strategis wanita tidak diukur dari   senantiasa abadi sepanjang zaman. Keberadaan
       seberapa besar kontribusinya secara ekonomi   mereka telah ada sejak dahulu, jauh sebelum
       bagi bangsa. Perkara melahirkan generasi dan   hiruk pikuk kemodernan mengancam umat
       mengokohkan bangunan keluarga, perannya    manusia.
       lebih spesifik bagi wanita. Oleh karena itu,   Suatu ketika Rasulullah SAW membuat
       wanita menempati posisi sebagai penentu    empat garis seraya berkata, “Tahukah kalian
       lahirnya generasi berkualitas. Hal ini didukung   apakah ini?” Para sahabat berkata, “Allah dan
       pula oleh fakta bahwa ibu adalah orang yang   Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW lalu
       paling dekat dengan anak-anak. Sejak awal   bersabda, “Sesungguhnya wanita ahli surga yang
       kehadiran seorang anak (dalam rahim ibu    paling utama adalah Khadijah binti Khuwailid,
       hingga besar), ibulah yang paling memahami   Fathimah binti Muhammad SAW, Maryam binti
       kondisi anak. Ibu pun memiliki ikatan batin   Imran, dan Aisyah binti Mazahi.” (Mustadrak Ash
       yang paling kuat terhadap anak. Melihat    Shahihain 2:497).
       hubungan tersebut, maka fungsi ibu sangat sulit   Keempat wanita agung itu, bukanlah mereka
       digantikan pihak lain.                     yang larut dalam kemodernan zaman. Mereka
          Sedemikian eratnya hubungan ibu dengan   adalah ibu dan atau istri. Namun, ketegarannya
       anak, maka apabila ibu mampu mendidiknya   dalam menjalani profesi mulia yang diberikan
       dengan benar, maka ibu telah mengantarkan   Allah SWT itu telah membuat mereka tercatat
       menuju terwujudnya generasi dan pemimpin   sebagai wanita-wanita pembangun masyarakat.
       berkualitas. Pendidikan yang dilakukan ibu   Dari merekalah cahaya Allah SWT semakin
       akan membentuk pola pikir dan pola sikap   meluas merasuk ke seluruh pelosok negeri.
       yang dituntunkan syariat. Dengan interaksi   Kiprah wanita-wanita mulia ini pun bahkan
       yang dialami antara ibu dan anak, pendidikan   menjadi inspirasi muslimah pembangun
       di rumah oleh ibu cukup berperan menorehkan   masyarakat di era sesudahnya. Lahirnya mujahid
       sikap-sikap dan karakter kepemimpinan yang   Islam, panglima Islam, hingga mujtahid, dan
       tidak bisa dilakukan oleh lembaga pendidikan   ulama penyebar dakwah Islam tentu tak lepas
       dan lingkungannya. Suksesnya sang anak pun   dari ketelatenan para ibu mulia yang tak semua
       sering tak lepas dari dorongan dan doa yang   tercatat dalam sejarah.
       dipanjatkan sang ibu. Sungguh, Allah SWT      Satu hal yang sangat mempengaruhi
       mendengar doa ibu yang dipanjatkan untuk   kesuksesan para wanita mulia ini dalam
       putra-putrinya. Semua ini menunjukkan bahwa   mengemban amanah membangun masyarakat,
       wanita memiliki peran yang sangat strategis   yaitu adanya sistem kehidupan Islam (Daulah
       mencetak calon pemimpin masa depan. Itulah   Khilafah Islamiyyah). Sistem kehidupan Islam
       bentuk amal saleh yang dikehendaki Allah   memang terbukti memudahkan pelaksanaan
       SWT bagi wanita sebagaimana Allah pun telah   tugas wanita.
       menetapkan jenis amal saleh bagi laki-laki.
       Keduanya akan mendapat balasan kebaikan dari   Nah, bagaimana Shaliha? Kini, sudah saatnya
       Allah SWT, sebagaimana firman Allah SWT,   kaum muslimah menyadari untuk tidak terjebak
          “Barangsiapa yang mengerjakan amal      pada arus liberal yang diciptakan musuh-musuh
       saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam   Islam di balik baju kemodernan. Harga diri sebagai
                                                  muslimah terlalu tinggi jika digadaikan dengan
       keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami   dunia dan seisinya karena wanita memiliki
       berikan kepadanya kehidupan yang baik dan   nilai strategis untuk membangun masyarakat.
       sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada   Di tengah kesulitan yang dihadapi masyarakat
       mereka dengan pahala yang lebih baik dari   modern saat ini, maka kembalinya wanita kepada
       apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An Nahl   tugas pokoknya tentu menjadi perkara yang
       [16]:97)
                                                  sangat urgen. Semoga kita semakin sadar, hanya
          Muslimah Pembangun Peradaban            dengan kembali kepada syariat Islam, kemuliaan
          Tak ada salahnya kita memperhatikan     wanita diraih, keberkahan bagi masyarakat pun
       bagaimana Islam telah mengagungkan beberapa   akan terwujud. Aamiin yaa Rabbal ‘alamiin.
       muslimah pembangun peradaban yang namanya     Wallahualam bishawab. (sna)

                                                                    | Edisi 97 Juli 2020 | Dzulqo’idah 1441 H  41
   54   55   56   57   58   59   60   61   62