Page 58 - al abidin ED 97 mini_Neat
P. 58

Shalihah


         Peran Muslimah                                Shaliha, Allah SWT menciptakan wanita
                                                       dengan kodrat kewanitaannya. Ia diberikan
         Membangun                                     karunia sifat kelembutan dan kasih
                                                       sayang agar bisa melaksanakan tugas
                                                       utamanya. Karena itulah, Islam mengatur
         Peradaban                                     kehidupan wanita dengan aturan yang
                                                       begitu rapi agar pelaksanaannya menjamin
                                                       keberlangsungan masyarakat secara baik.

         I        slam telah memuliakan wanita dengan   terhindar dari ikhtilath (berbaur dengan bukan

                                                     mahram), menutup aurat, komitmen dengan
                  memberi tugas utama sebagai ibu dan
                  pengatur rumah tangga. Peran tersebut  akhlak islami, dan hendaknya pekerjaan
                  tentu tidak bisa dianggap remeh.
          Betapa strategisnya wanita bila ia bertanggung   tersebut sesuai dengan tabiat sebagai wanita,
                                                     serta yang paling penting tidak menjadikan
          jawab atas keberlangsungan generasi suatu   urusan rumah tangga terabaikan.
          bangsa. Hal ini sangat mudah dipahami karena
          wanita (ibu) adalah sekolah pertama bagi      Wanita sebagai Tiang Negara
          anak-anaknya, sosok yang sangat dekat, yang   Wanita yang sukses mengelola tugas
          pertama kali berinteraksi dengan anak, bahkan   utamanya sebagai ibu dan pengatur rumah
          mungkin paling sering berinteraksi hingga akhir   tangga hakikatnya telah menciptakan
          hayatnya. Allah SWT tidak memberikan peran   sebuah pondasi bagi bangunan masyarakat.
          strategis tersebut kepada laki-laki. Karenanya,   Keluarga yang harmonis dan kokoh serta
          secara penciptaan pun laki-laki tidak diberi   lahirnya generasi yang bermutu adalah
          karunia untuk melahirkan, menyusui, dan    syarat utama kekokohan bangunan sebuah
          sifat kelemahlembutan. Allah SWT telah     bangsa. Dan semua itu terwujud melalui
          menempatkan laki-laki pada posisi yang     peran yang dilakukan secara mumpuni oleh
          membutuhkan tenaga atau fisik lebih kuat. Oleh   wanita. Di belakang seorang pemimpin andal
          karena itulah, laki-laki dibebani tanggung jawab   pastilah berdiri seorang wanita yang telah
          mencari nafkah bagi keluarganya.           menemaninya sejak dari dalam kandungan
            Sayangnya, aturan Islam yang begitu indah   hingga ia memimpin urusan masyarakat.
          tertata kini tengah dirusak oleh ideologi yang   Betapa seorang wanita memiliki nilai strategis
          menganggap menjadi ibu adalah suatu hal    dalam melahirkan pemimpin dan generasi
          yang remeh. Sungguh, menjadi ibu bukanlah   masa depan yang menentukan maju
          sebuah pilihan. Menjadi ibu adalah hal     dan mundurnya sebuah bangsa.
          yang wajib diterima kaum wanita sebagai    Maka layaklah muncul ungkapan
          makhluk Allah SWT. Tentu, ini adalah sebuah   masyhur bahwa wanita adalah
          kemuliaan bagi kaum wanita, bukan kehinaan   tiang negara. Wanita menentukan
          sebagaimana yang dituduhkan. Peradaban yang   maju dan mundurnya sebuah
          maju tidak dapat ditentukan oleh besarnya   bangsa. Inilah makna tiang
          peran perempuan di sektor publik. Bahkan   negara.
          penelaahan yang lebih mendalam menunjukkan
          bahwa optimalisasi peran perempuan di sektor
          domestik (dalam rumah tangga) merupakan
          investasi masa depan yang sangat berharga,
          khususnya dalam pengelolaan rumah tangga
          dan mewujudkan generasi yang bermutu.
            Lalu bagaimana dengan ibu bekerja? Islam
          tidak melarang wanita untuk bekerja atau
          berbisnis, apabila memang sudah mendapat
          persetujuan dari wali/suami, pekerjaan tersebut
          40   | Edisi 97 Juli 2020 | Dzulqo’idah 1441 H
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62