Page 60 - al abidin ED 97 mini_Neat
P. 60

Pojok Yayasan
                                              Oleh: Shodiqin, S.Pd
                                              ( Humas & Penjaminan Mutu SDM Yayasan Al Abidin)





                                                     87). Syaikh Nawawi Banten dalam Tafsir Munir
                                                     menulis orang kafir adalah orang yang dimurkai
                                                     Allah SWT.
                                                        Selanjutnya, pahala tidak berputus asa dari
                                                     rahmat Allah SWT dapat dipahami dari hadits
           P                                         Nabi SAW yang dikutip oleh Muhammad bin Abi
           Pantangantang
                                                     Bakar dalam Mawaidz al-Ushfuriyah, “Orang
           Menyerah
           Menyerah                                  dekat kepada Allah ketimbang orang yang tekun
                                                     durjana yang mengharap rahmat Allah, lebih
                                                     beribadah tapi berputus asa dari rahmat Allah.”
                                                        Terkait hadits ini, Muhammad bin Abi Bakar
                                                     bercerita, “Satu riwayat telah sampai kepada
                  rang yang tidak berputus asa dari   kami yang bersumber dari Zaid bin Aslam dari
                  rahmat Allah SWT akan diampuni     Umar bin Khattab bahwa ada  seorang laki-laki
                  dosa-dosanya. Allah SWT memastikan,   yang hidup pada masa lalu yang terus beribadah
         O“Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku           hingga memaksakan  diri. Namun ia membuat
          yang melampaui batas terhadap diri mereka   orang berputus asa dari rahmat Allah SWT.
          sendiri, janganlah kamu berputus asa dari     Sesudah orang itu mati, ia bertanya kepada
          rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni   Allah SWT, ‘Ya Tuhanku, pahala apa untukku
          dosa-dosa semuanya.” (QS. al-Zumar/39:53).  dari-Mu?’ Allah SWT menjawab, ‘Neraka’. Ia
            Hanya saja ada syaratnya. Menurut        bertanya, ‘Ya Tuhanku ke mana pahala ibadahku
          pengarang Tafsir Jalalain, semua dosanya akan   dan kesungguh-sungguhanku?’ Allah SWT
          diampuni apabila dia bertobat dari kemusyrikan.   menjawab, ‘Saat di dunia kamu pernah membuat
          Karena Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya   orang berputus asa dari rahmat-Ku, maka hari ini
          Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan   Aku membuatmu berputus asa dari rahmat-Ku”.
          Dia mengampuni segala dosa yang selain dari   Jadi selain tidak berputus asa, seorang
          (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya.»   Muslim juga dilarang untuk membuat orang lain
          (QS. al-Nisa/4: 48).                       berputus asa yang mengakibatkan ia jadi lemah
            Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ada   dan tidak mau bekerja dan beribadah. Nabi
          seorang lelaki yang bertanya (kepada Nabi SAW),   SAW mengajarkan untuk memberi motivasi,
          “Wahai Rasulullah, apa dosa besar itu?” Rasulullah   “Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat
          SAW menjawab, “Syirik kepada Allah, pesimis    bagimu. Minta tolonglah pada Allah, janganlah
          terhadap karunia Allah dan berputus asa dari   kamu lemah.” (HR. Muslim).
          rahmat Allah.” (HR. al-Bazzar). Jawaban Nabi SAW   Namun ada berputus asa yang dibolehkan.
          dalam hadits ini mempertegas kedua ayat di atas.  Nabi SAW katakan, ”Hendaklah kamu berputus
            Sementara itu, orang yang berputus asa dari   asa dari apa yang ada di tangan manusia.” (HR.
          rahmat Allah SWT termasuk orang yang sesat.    al-Hakim dan al-Baihaqi). Alasannya, Allah
          Allah SWT menegaskan, “Ibrahim berkata,    SWT berfirman, “Bukankah Allah cukup bagi
          ‘Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat   hamba-Nya?” (QS. al-Zumar/39: 36). Lalu, «Dan
          Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat.” (QS.   barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, Ia
          al-Hijr/15: 56). Orang-orang yang sesat dalam   akan mencukupinya.” (QS. al-Thalaq/65: 3).
          konteks ini, menurut pengarang Tafsir Jalalain,   Terakhir, spektrum pahala tidak berputus asa
          adalah orang-orang kafir.                  dari rahmat Allah SWT yang begitu luas dapat
            Pernyataan pengarang Tafsir Jalalain ini   dipahami dari ayat ini, “Dan rahmat-Ku meliputi
          sesuai dengan makna tekstual ayat, “Dan    segala sesuatu. Maka, Aku akan menetapkan
          janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah,   rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang
          sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat   menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman
          Allah melainkan kaum yang kafir.” (QS. Yusuf/12:  kepada ayat-ayat Kami.” (QS. al-A’raf/7: 156).

          42   | Edisi 97 Juli 2020 | Dzulqo’idah 1441 H
   55   56   57   58   59   60   61   62