Page 123 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 123
real dengan alat optik (Lim, 2008: 93). Dan itulah teknologi telah
merubah persepsi.
Menurut Heidegger, waktu bersifat eksistensial karena waktu
dilihat dalam kaitannya dengan apa apa yang dialami manusia dalam
dunia. Manusia terbatas oleh waktu dan ini merupakan temporalitas
manusia. Contohnya adalah penemuan jam yang merupakan alat
teknologi. Menurut Simpson, penciptaan arloji/jam mengawali suatu
representasi waktu yang baru, yaitu waktu linier dimana waktu berjalan
terus dan tidak dapat dikembalikan. Pada arloji analog terlihat dua
aspek waktu, yaitu waktu sekarang dan rentang waktu. Sedangkan
pada arloji digital, waktu bergerak dengan lompatan, dan tidak lagi
mengalir secara kontinyu, padahal sebenarnya waktu bersifat
kontinyu. Contoh ini menandakan bahwa persepsi manusia mengenai
waktu berubah dan mengalir diskrit dengan adanya jam digital.
F. Hubungan Manusia dan Teknologi
Ihde (Lim, 2008) dalam (Rika Riwayani, 2019) mengajukan
empat variasi hubungan antara manusia dengan teknologi, yaitu:
1. Embodiment relation (hubungan kebertubuhan)
Di dalam hubungan ketersetubuhan, alat (teknologi) digunakan
sebagai perpanjangan dari tubuh manusia. Alat juga menjadi
sebagian dari tubuh manusia dalam relasinya dengan dunia
sekitarnya.
2. Hermeneutic relations (hubungan hermeneutis)
Hubungan hermeneutis terjadi ketika alat teknologi dibaca sebagai
teks yang perlu ditafsirkan. Dalam hubungan ini, alat harus benar-
benar terlihat dan disadari keberadaannya (opaque).
3. Alterity relations (hubungan keberlainan)
Hubungan keberlainan yaitu teknologi dilihat sebagai “kuasi yang
lain”, Ihde memberi contoh menunggang kuta pacu dan menaiki
mobil balap. Kuda memiliki kehidupan tersendiri, dan dapat
dipergunakan pada tahap tertentu saja sebagai alat, karena ia
masih merupakan hewan hidup yang lain yang memiliki prilaku
tersendiri. Hal ini berbeda dengan mobil yang telah rusak misalnya
112