Page 122 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 122

status  mereka  sebagai  objek  fisik  nyata  dan  niat  orang-orang  yang
                     terlibat  dengan  mereka.  Kroes  dan  Meijers  (2006)  telah  menjuluki
                     pandangan ini sebagai “sifat ganda artefak teknis”; formulasinya yang
                     paling matang dapat ditemukan di Kroes (2012). Mereka menyarankan
                     bahwa kedua aspek itu disatukan dalam gagasan fungsi artefak. Ini
                     menimbulkan  beberapa  masalah.  Satu,  yang  akan  dilewati  dengan
                     cepat  karena  sedikit  pekerjaan  filosofis  tampaknya  telah  dilakukan
                     mengenai hal itu, adalah bahwa struktur dan fungsi saling membatasi
                     satu sama lain, tetapi terkendala hanya sebagian.

                     E.  Teknologi Mengubah Persepsi dan Waktu

                            Alexander  Graham  Bell  (1843)  yang  menemukan  teknologi
                     telepon, andaikan dimasa hidupnya ditanya, apakah mungkin telepon
                     bisa dikantongi dan di bawah kemana-mana? Tentunya spontan beliau
                     akan  menjawab  “Tidak  mungkin!  –  Bagaimana  kabel  yang
                     menghubungkannya.”  Dan  lihatlah  apa  yang  terjadi  saat  ini,
                     handphone bukan hanya bebas dikantongi dan di bawah kemana saja
                     bahkan  tanpa  menggunakan  kabel  dan  bukan  sekedar  berfungsi
                     sebagai alat komunikasi.
                            Dalam  cerita  lain,  ruang  ihde  mencontohkan  fenomena  ini
                     dengan  lensa  dan  peta.  Pada  masa-masa  awal,  peta  dilukiskan
                     dengan bantuan alat-alat navigasi laut. Di atas peta, ruang dibagi-bagi
                     ke dalam kotak-kotak oleh garis-garis, seperti garis lintang dan garis
                     bujur pada peta dunia. Pengamat masih menggunakan mikropersepsi
                     yakni  menatap  peta  dengan  tubuhnya.  Pengamat  juga  berimajinasi
                     bahwa  ia  sedang  berada  di  atas  permukaan  bumi  untuk  melihat
                     hamparan permukaan bumi di bawahnya seperti seekor burung yang
                     sedang terbang (Lim, 2008: 92). Hal yang demikian juga terjadi pada
                     lensa dalam mikroskop.

                            Mikroskop  memperbesar  bayangan  benda  yang  sangat  kecil
                     yang hendak dilihat. Apa yang sebenarnya sangat jauh, jadi terlihat
                     sangat  dekat.  Apa  yang  sebenarnya  sangat  kecil  menjadi  terlihat
                     menjadi besar. Yang berubah adalah rasa kejauhan dan kedekatan
                     terhadap  objek  penglihatan.  Terjadi  pencerapan  realitas  yang  tidak



                                                     111
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127