Page 189 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 189

Pendidikan  tinggi  saat  ini  dibingkai  dalam  konsepsi  baru
                        pendidikan  yang  diarahkan  untuk  keberlanjutan.  Hal  ini
                        membutuhkan  penggunaan  metode  belajar  mengajar  yang
                        memotivasi  dan  menyadakan  mahasiswa  akan  pentingnya
                        pembangunan berkelanjutan. Pendidikan tersebut perlu mencakup
                        isu-isu  utama  seperti  konsumsi  berkelanjutan,  pengurangan
                        kemiskinan, dan risiko bencana. Sangat penting untuk merancang
                        kursus yang tidak hanya berfokus pada pembelajaran siswa, tetapi
                        juga berisi konten pembelajaran reflektif yang mengundang siswa
                        untuk  merefleksikan  pembelajaran  sehari-hari  mereka  dan
                        mengambil  tindakan  dari  perspektif  yang  bertanggung  jawab,
                        holistik, dan berwawasan ke depan. (Díaz-Iso et al., 2019)
                               Aktivitas siswa dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan
                        pengembangan  diri  merupakan  suatu  wahana  pembelajaran,
                        misalnya kepemimpinan, tanggung jawab, kerja sama, toleransi,
                        penghargaan  terhadap  perbedaan  pendapat,  dan  sebagainya.
                        Oleh karena itu, di dalam pembelajaran hendaknya memberikan
                        penilaian  dan  penghargaan  terhadap  siswa  yang  aktif  dalam
                        kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri merupakan
                        kegiatan pembiasaan nilai, sikap, dan perilaku yang sesuai dengan
                        norma sekolah, agama dan hukum dalam kehidupan di lingkungan
                        pendidikan. Oleh karena itu, pengajar hendaknya memiliki catatan
                        harian  tentang  sikap  dan  perilaku  anak  didik.  Kegiatan
                        ekstrakurikuler dan pengembangan diri ini mendukung pencapaian
                        hasil  belajar  Pendidikan  terutama  terkait  dengan  pembentukan
                        keterampilan dan disposisi.

                               Menurut    Taylor   dalam    (Klyushina   et   al.,   2019)
                        Ekstrakurikuler dapat diartikulasikan dalam tiga lingkup pendidikan
                        nilai, yaitu :

                        a.  Pendidikan  nilai  adalah  cara  terencana  yang  melibatkan
                            sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup
                            dalam  manajemen  pendidikan  maupun  dalam  kurikulum
                            pendidikan.  Dari  hal  yang  paling  luas  sampai  yang  paling
                            sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk
                            pengembangan  nilai,  moral,  etika,  dan  estetika  sebagai




                                                     178
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194