Page 186 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 186
Model pembelajaran role playing merupakan sebuah model
pelajaran yang berasal dari dimensi pendidikan individu maupun
sosial. Model ini membantu masing-masing pembelajar untuk
menemukan makna pribadi dalam dunia sosial mereka dan
membantu memecahkan dilema pribadi dengan bantuan
kelompok. Dalam dimensi sosial, model ini memudahkan individu
untuk bekerja sama dalam menganalisis kondisi sosial, khususnya
kemanusiaan. Model ini juga menyokong beberapa cara dalam
proses pengembangan sikap sopan dan dekokratis dalam
menghadapi masalah. Selain itu model pembelajaran role playing
ini dimaksudkan sebagai bentuk aktivitas dimana pembelajar
memainkan peran orang lain. Pada strategi role playing, titik
tekannya terletak pada keterlibatan emosional dan pengamatan
indra ke dalam suatu situasi permasalahan yang secara nyata
dihadapi. (Puspitaningrum et al., 2019)
Model ini lebih tepat digunakan untuk tingkat pendidikan
dasar, terutama dalam pengembangan kepribadian dan melatih
pembelajar untuk tampil secara berkelompok. Meski demikian,
tidak menutup kemungkinan diterapkan di tingkat perguruan tinggi,
seperti dalam pembelajaran Bahasa Inggris misalnya, dengan
memainkan peran tokoh-tokoh tertentu yang dikemas dalam
bentuk drama dengan menggunakan Bahasa Inggris.
2. Presents The Working Class Model (Mendatangkan Model Pekerja
di Kelas)
Bertujuan agar pembelajar memahami jenis pekerjaan
tertentu beserta fungsi dan perannya secara langsung dari pekerja
sebagai model yang didatangkan dalam pembelajaran di kelas.
Misalnya untuk pembelajaran tentang peraturan perundang-
undangan, lembaga pendidikan mendatangkan anggota DPRD.
Untuk pembelajaran tentang sistem hukum Indonesia dengan
menghadirkan hakim atau jaksa.
Model pembelajaran ini sudah banyak dilakukan oleh
perguruan tinggi yang biasanya dikemas dalam bentuk kuliah
umum atau kuliah praktisi. Secara umum, model pembelajaran ini
adalah kuliah yang menghadirkan praktisi/pelaku bisnis atau pakar
175