Page 181 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 181
Dalam (Gessler, 2019) menyebutnya sebagai magang
berbasis sekolah dan magang berbasis perusahaan dan tabel
berikut menyajikan berbedaan antara keduanya.
Berbasis sekolah Berbasis perusahaan
Pelatihan di sekolah 60% Pelatihan di perusahaan 60%
Pelatihan dan siswa mencari Perusahaan menawarkan
perusahaan tempat
Perjanjian pelatihan Kontrak kerja
Magang = Pembelajar Magang = Karyawan
Pendanaan: sektor publik Pendanaan: perusahaan
Dapat menerima kompensasi Menerima renumerasi
Sekolah perencana pelatihan Perusahaan perencana
pelatihan
Dalam magang berbasis sekolah, perguruan tinggi dipilih
oleh orang yang tertarik. Tingkat inklusi sosial sebagian besar
tinggi, tetapi keterlibatan dan komitmen perusahaan sebagian
besar rendah. Namun demikian, masa tinggal sementara di
perusahaan harus diformalkan (misalnya kontrak trainee). Peserta
magang bukanlah anggota penuh dan permanen dari komunitas
praktik, dan gaji biasanya tidak dibayarkan. Seorang magang lebih
merupakan siswa daripada seorang karyawan.
Dalam prakteknya, pengalaman magang membuat banyak
manfaat bagi mahasiswa di perguruan tinggi, antara lain:
a. Memaksimalkan potensi mahasiswa
Kegiatan mahasiswa tak hanya terbatas di dalam kelas saja.
Teori yang tak didukung praktik memadahi tentu tak akan
membuat mahasiswa siap ketika harus terjun di dunia
kerja.Oleh karena itu, mahasiswa dapat mengikuti berbagai
macam kegiatan pengembangan di luar kelas agar
mendapatkan wawasan yang lebih luas. Potensi mahasiswa
dapat dimaksimalkan dengan adanya program magang karena
secara tak langsung mahasiswa telah dilatih untuk bekerja. Jika
170