Page 178 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 178
e. Memfasilitasi wawancara perusahaan lokasi magang terhadap
calon mahasiswa untuk magang dan mengizinkan mereka
untuk membuat pilihan akhir.
f. Mempersiapkan pembelajar untuk magang melalui orientasi
siswa dan orang tua/wali dan pengembangan perjanjian dan
rencana pelatihan.
g. Kembangkan perjanjian pelatihan magang.
h. Pastikan bahwa pengawasan yang memadai diberikan selama
magang melalui kunjungan tempat kerja, evaluasi pemberi
kerja, dan komunikasi reguler dengan pemberi kerja dan siswa.
i. Pastikan persyaratan hukum terpenuhi, termasuk
mengidentifikasi semua persyaratan keselamatan di
lingkungan kerja.
j. Menyediakan refleksi siswa yang terstruktur, baik individu
maupun kelompok, sebelum, selama, dan setelah pengalaman
magang.
k. Berikan pengakuan kepada pemangku kepentingan yang
berpartisipasi, dengan penekanan pada pemberi kerja dan
pembelajar.
l. Mempromosikan program magang ke mitra bisnis dan industri
daerah (pengusaha), orang tua / wali, administrator sekolah,
siswa, dan kelompok penasihat.
Untuk menjamin kualitas pelaksanaan model ini, perjanjian
pelatihan harus dikembangkan dan diikuti untuk setiap siswa. Ini
adalah pernyataan komitmen tertulis untuk pengalaman WBL yang
dibuat oleh siswa, orang tua/wali, koordinator WBL, administrator
sekolah, dan pemberi kerja. Ini adalah dokumen formal wajib yang
berisi harapan yang disepakati bersama untuk semua pihak yang
terlibat yang menjelaskan peran masing-masing pihak serta
pertimbangan lain, seperti persyaratan kerja, jadwal, durasi kerja,
kompensasi (jika berlaku), dan pemutusan hubungan kerja. Ini
adalah alat paling penting yang memberikan perlindungan kepada
koordinator WBL dan pejabat sekolah dari tuduhan kelalaian dan
klaim tanggung jawab. Ini membangun dasar pemahaman tentang
apa yang diharapkan dari setiap orang yang terlibat. Penting
167