Page 175 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 175
penerapannya di dunia nyata. Di tiga sekolah menengah Chicago,
siswa yang berpartisipasi dalam SBE memiliki tingkat kehadiran,
nilai matematika, nilai membaca, dan IPK yang lebih tinggi
daripada siswa yang tidak berpartisipasi dalam SBE (Fitzgerald,
1999). Sekolah yang mengoperasikan SBE juga memperhatikan
peningkatan keterlibatan orang tua. Para orang tua sangat senang
dengan SBE dan ingin meluangkan waktu mereka (Fitzgerald,
1999).
Untuk membuat perusahaan berbasis sekolah, guru dan
siswa dapat melakukan penelitian awal untuk menentukan
kebutuhan berbasis sekolah dan pasar sasaran, termasuk
melakukan survei dan kelompok konsultasi di dalam sekolah.
Setelah kebutuhan diidentifikasi dan dianalisis, harapan untuk
cakupan program harus ditetapkan. Harapan untuk program dan
siswa harus didasarkan pada kemampuan siswa dan bidang minat
serta kebutuhan berbasis sekolah. Karena semua pengalaman
WBL bergantung pada pembinaan hubungan masyarakat,
pertimbangkan untuk berkolaborasi dengan orang-orang dalam
program yang ada yang dapat melengkapi program usaha berbasis
sekolah yang baru.
Setelah keputusan terkaiti program ini telah dibuat, standar,
harapan, dan tanggung jawab harus disusun untuk semua
pemangku kepentingan. Ini harus mencakup:
a. Operasional usaha
b. Barang dan jasa yang akan disediakan
c. Harga barang dan jasa
d. Penyimpanan aman untuk barang dagangan dan uang tunai.
Program WBL yang efektif memberikan waktu untuk refleksi,
sehingga siswa dapat berpikir kritis tentang pengalamannya.
Selain itu, pertimbangkan untuk merayakan keterlibatan dalam
usaha berbasis sekolah melalui sertifikat, majelis, atau liputan
media. Dapatkan umpan balik untuk meningkatkan program dan
untuk memastikan keterlibatan siswa dan komunitas sekolah
secara berkelanjutan.
164