Page 180 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 180
Berbeda dengan model work-based learning lainnya,
pengalaman kewirausahaan didorong oleh pembelajar dan
dikelola. Pendamping kewirausahaan bertindak sebagai
penghubung untuk keperluan bimbingan dan pertanggungjawaban
terkait dengan WBL. Program WBL yang efektif menyediakan
waktu untuk refleksi dan perencanaan langkah selanjutnya,
sehingga pembelajar dapat berpikir kritis tentang pengalamannya.
Selain itu, pertimbangkan untuk mengekspos keterlibatan dalam
kewirausahaan melalui sertifikat atau liputan media.
8. Clinical Experience (Pengalaman Klinis)
Model ini diperuntukkan khusus bagi lembaga pendidikan
kesehatan. Pengalaman klinis memungkinkan mahasiswa ilmu
kesehatan dan kedokteran untuk mengintegrasikan pengetahuan
yang diperoleh di kelas dengan praktik klinis. Pelajar ditempatkan
di berbagai pengaturan perawatan kesehatan dan mengamati
pasien di berbagai tahap praktik medis sehingga pelajar dapat lebih
memahami ruang lingkup profesi perawatan dibidang kesehatan.
9. Cooperative Education (Pendidikan Kooperatif)
Pendidikan kooperatif adalah pengalaman WBL yang
menghubungkan pengajaran di kelas dengan pengalaman kerja
berbayar yang terkait langsung dengan minat, kemampuan, dan
tujuan siswa. Pendidikan kooperatif menggabungkan kurikulum
yang ketat dan relevan dengan spesialisasi pekerjaan. Siswa yang
berpartisipasi dalam pendidikan kooperatif dipandu oleh rencana
pelatihan tertulis formal yang menetapkan keterampilan akademis
dan tempat kerja khusus untuk dikuasai.
10. Apprenticeship (Magang Terdaftar)
Sedikit berbeda dengan program magang internship (masa
pembelajaran). Apprenticeship (magang terdaftar ini merupakan
keinginan pihak ketiga (perusahaan) yang meminta kepada
lembaga pendidikan tenaga kerja magang. Tentunya karena faktor
ini, magang terdaftar mendapatkan biaya/honor selain keuntungan
lainnya dari merasakan dunia kerja secara nyata.
169