Page 183 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 183
tetap disana. Dan juga akan mendapatkan sertifikat sebagai
bukti adanya pengalaman kerja langsung di suatu lembaga
atau instansi.
Selain sepuluh model Work-Based Learning (WBL)
berdasarkan Work-Based Learning Guide (2019), pada versi
sebelumnya terdapat juga model lain yaitu:
1. Cooperative Work Experience (Pengalaman kerja kooperatif)
Sederhananya pengalaman kerja kooperatif adalah kerja
berkelompok. (Tamah & Wirjawan, 2019) mengatakan bahwa
pengalaman kerja kooperatif merupakan bentuk kerja atau belajar
yang bukan dilakukan secara mandiri. Mengacu pada literatur
Brown (2001), McDonough dan Shaw (2003), Nunan (1999), Ur
(2002), Wright (1987 dalam McDonough & Shaw, 2003), Tamah
menyampaikan lebih lanjut bahwa kerja kelompok dapat diartikan
sebagai:
a. Bentuk organisasi kelas
b. Struktur kelas yang terlepas dari materi pelajaran
c. Tugas dan latihan yang dituntaskan peserta didik yang bekerja
dalam kelompok kecil yang kooperatif
d. Teknik yang digunakan paling sedikit dua peserta didik dalam
melakukan tugas dengan berkolaborasi dan menekankan
penggunaan bahasa yang diinisiasi peserta didik
e. Cara mengaktifkan peserta didik agar peserta didik berlatih
berbicara, menaikkan tanggung jawab dan kemandirian
peserta didik, meningkatkan motivasi, dan menghadirkan
perasaan kooperatif dan kehangatan dalam kelas.
Tiga dari lima rumusan di atas (poin 3-5) secara implisit
menyatakan bahwa panggung kebesaran dosen tidak lagi
menyolok eksklusif milik dosen yang mengajar di depan kelas.
Hubungan dosen dan mahasiswa dapat digambarkan dengan
kisah kedekatan raja dan rakyatnya. Ada raja yang sangat sayang
kepada rakyatnya sehingga bersedia duduk makan bersama
dengan rakyatnya. Ada pula gambaran raja yang menunjukkan
kebesarannya ketika menyampaikan titah pada rakyat yang
172