Page 173 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 173

motivasi  yang  berasal  dari  memecahkan  masalah  dengan
                        konsekuensi  langsung,  dan  keterampilan  kerja  generik  (seperti
                        berkolaborasi  dalam  tim  dan  mengetahui  cara  menggunakan
                        pekerjaan  sebagai  pengalaman  belajar).  (Stern  &  And  Others,
                        1994)
                               Perusahaan      berbasis    sekolah     adalah     operasi
                        kewirausahaan  yang  dikelola  siswa  dan  berkelanjutan  dalam
                        lingkungan  sekolah.  Ini  menyediakan  barang  atau  jasa  yang
                        memenuhi  kebutuhan  pasar  sasaran  sekolah  (misalnya,  siswa,
                        guru,  administrator,  orang  tua/wali,  anggota  masyarakat,
                        organisasi  masyarakat/bisnis).  Perusahaan  berbasis  sekolah
                        mereplikasi tempat kerja untuk memberikan wawasan karier dan
                        pengalaman  yang  relevan  bagi  siswa.  Perusahaan  berbasis
                        sekolah bersifat kooperatif, dengan keputusan manajemen yang
                        dibuat  oleh  siswa.  Peran  koordinator  WBL  melibatkan  integrasi
                        konten dan keterampilan teknis.
                               Perusahaan  berbasis  sekolah  ini  bertujuan  untuk
                        menjembatani  antara  pengajaran  di  kelas  dengan  dunia  kerja.
                        Adapun  bentuk-bentuk  usaha  berbasis  sekolah  yang  termasuk
                        dalam kategori ini:
                        a.  Toko ritel
                        b.  Kafe kuliner atau layanan katering
                        c.  Penjualan tanaman rumah kaca
                        d.  Program perawatan anak
                        e.  Layanan otomotif
                        f.  Jasa pertukangan, dll.
                               Model  ini  berpeluang  dalam  eksplorasi  karir  karena
                        diintegrasikan ke dalam berbagai aspek kurikulum sekolah untuk
                        memaparkan  siswa  pada  beragam  kemungkinan  karir.  Siswa
                        sering  didorong  untuk  mengeksplorasi  minat,  preferensi,  dan
                        kekuatan  mereka  (Sitlington  &  Clark,  2006).  Prosesnya  dapat
                        dimulai  sejak  usia  prasekolah,  pengalaman  yang  dimiliki  remaja
                        selama  sekolah menengah  sangat  penting  untuk  eksplorasi  dan
                        persiapan karier. Masa remaja adalah periode perkembangan kritis
                        di  mana  sebagian  besar  pemuda  dihadapkan  pada  kesempatan




                                                     162
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178