Page 66 - Pembelajaran Vokasi di Perguruan Tinggi - Agunawan Opa
P. 66
I. Mazhab Rekonstruksionisme
Sebenarnya, aliran ini sepaham dengan aliran perenialisme
dalam menghadapi krisis kebudayaan modern. Bedanya pada cara
yang dipakai. Namun, sesuai istilah yang dikandungnya, yakni
berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling
mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.
Rekonstruksionisme merupakan suatu aliran yang berusaha
merombak tata susunan lama dengan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang lebih modern. Aliran ini dalam satu prinsip
sependapat dengan Perenialisme bahwa ada satu kebutuhan amat
mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi kebudayaan zaman
modern sekarang, yang sekarang mengalami ketakutan, kebimbangan
dan kebingungan. Aliran Rekonstruksionisme memandang bahwa
realita itu bersifat universal, dimana realita itu ada di suatu tempat.
Aliran ini juga berpendapat bahwa dasar dari suatu kebenaran dapat
dibuktikan dengan bukti yang ada pada diri sendiri, realita dan
eksistensinya. (Sari, 2020)
Untuk mencapai tujuan itu, rekonstruksionisme berusaha
mencari kesepakatan semua orang mengenai tujuan utama yang
dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tataran baru
seluruh lingkungannya. Maka, melalui lembaga dan proses
pendidikan, aliran ini ingin merombak tata susunan lama, dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang sama sekali baru.
Tujuan tersebut hanya dapat diwujudkan melalui usaha bersama dan
bekerja sama semua bangsa. Pengikut aliran ini percaya bahwa
bangsa-bangsa di dunia telah tumbuh kesadaran dan sepakat untuk
menciptakan satu dunia baru dengan kebudayaan baru, di bawah satu
kedaulatan dunia serta di bawah pengawasan mayoritas umat
manusia. Itulah ide-ide yang tersimpul dalam aliran
rekonstruksionisme ini.
Tampaknya, hari depan bangsa-bangsa, yaitu suatu dunia
yang diatur dan diperintah oleh rakyat secara demokratis, bukan diatur
oleh satu golongan saja. Ternyata, cita-cita sebagaimana yang
55