Page 59 - E-Biostoriette Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
P. 59
Pagi berkabut tipis. Air yang mengalir di keran seperti membekukan
wajahku. Bahkan matahari yang terbit belum terasa menghangatkan. Bunga
yang banyak juga masih banyak di kelilingi oleh kupu-kupu yang berkejaran.
Mereka nampak begitu bergembira tanpa beban. Inilah suasana di sekitarku,
desa yang masih asri di dataran tinggi. Sayangnya, hariku tidak segembira
dahulu. Membayangkan saat ini aku menjadi seorang siswa yang akan lulus
saja terasa biasa saja. Dahulu, aku adalah seorang anak lelaki yang semangat
bangun pagi buta. Ketika suara jangkrik masih bunyi, aku mengemasi alat
bercocok tanam. bagiku, sawah adalah tempat bermain yang paling
menyenangkan bersama Totipo. Keluarga kami berlatar belakang sama.
Berasal dari seorang buruh tani yang tinggal di rumah berbahan bambu. Itulah
yang membuat aku; Kuljar dan Totipo berteman dekat. Kami menghabiskan
banyak waktu bersama setelah pulang sekolah dan hari libur di sawah. Kami
terbiasa membantu pekerjaan ayah kami untuk bertani dan itu sangat
menyenangkan.
Saat ini kupu-kupu yang terbang tidak lagi berkejaran dengan gembira.
Mereka terpisah karena sebuah jarak keadaan. Sama seperti kami yang tidak
bisa bermain bersama lagi setelah Totipo pergi bersama keluarganya merantau
ke luar provinsi. Dalam suasana sedih seperti ini, aku semakin merasa sepi.
Tak ada lagi teman berbagi, tak lagi tempat bertukar tawa.
Kelulusan sudah berakhir, bersamaan dengan mimpiku yang berakhir.
Mimpi untuk melanjutkan kuliah. Kedua orang tuaku tidak mengizinkan
niatku, meskipun aku berjanji akan mencari cara sendiri untuk membiayai
kuliahku. Kini, aku fokus satu lahan sawah yang berhasil ayah beli setelah
menguras keringatnya. Meski hanya sebuah lahan kecil, aku akan berusaha
sebaik mungkin membantunya. Mengorbankan impianku demi tugas mulia
sederhana ini cukup membahagiakan. Beberapa bulan berlalu melewati
pekerjaan ini, tetapi seminggu ini kondisi pertanian di desaku sedang buruk.
Padi yang ditanam para petani mulai mengering seluruhnya. Ternyata, waktu
kemarau sudah tiba.
38