Page 27 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 27
Oosista adalah bentuk dari T. gondii yang hanya terdapat pada
kotoran (feses) kucing dan sebangsanya yang menderita toksoplasmosis.
Oosista ini mempunyai bentuk sperikal dengan ukuran untuk yang
bersporulasi adalah 11 - 14 x 9 - 11 µm, tanpa mikropil, residu atau
butir polar dan berisi 2 sporosista berbentuk elip dengan ukuran kir-
kira 8,5 x 6 µm, tanpa disertai benda stieda. Sporozoit memiliki ukuran
8 x 2 µm (Levine, 1985). Tiap-tiap oosista mengandung 4 sporosista
yang mempunyai bentuk elipsoid. Sporulasi terjadi pada temperatur
24 °C dalam waktu 2 sampai 3 hari dan oosista yang bersporulasi
memiliki ukuran 13 x 12 µm. Bentuk ini sangat tahan terutama yang
telah mengalami sporulasi (mengandung sporozoit) dapat bertahan
selama 306 hari pada suhu 37 °C dan pada suhu antara 37 °C - 50 °C
oosista yang belum bersporulasi hanya akan dapat bertahan selama
24 jam. Dengan pendinginan pada suhu - 21 °C pada oosista yang
belum bersporulasi akan dapat bertahan sampai 28 hari. Sedangkan
pada suhu -6 °C oosista ini mampu bertahan sampai 14 hari (Frenkel,
1975).
Pada infeksi ekstraintestinal, setelah oosista, bradizoit dalam
sista atau takizoit tertelan, terjadilah infeksi enterik yang kemudian
akan dapat meluas ke limfoglandula di sekitarnya dan kemudian
melalui vena porta menuju hati atau melalui duktus torasikus menuju
ke paru-paru. Setelah itu, parasit akan tersebar secara sistemik menuju
jaringan yang lain. Pada infeksi yang akut, T. gondii dapat diisolasi
dari darah dan sering dengan titer yang tinggi. Akan tetapi pada
infeksi kronis, parasitemia jarang terdapat dan titer antibodinyapun
nampak rendah (Soulsby, 1982).
Takizoit
Setelah menembus lamina propia usus, protozoa ini akan
menyebar dalam darah dan limfe yang akhirnya terbentuklah takizoit
yang akan menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan
limfe. Takizoit sendiri dapat menembus sel-sel yang besar di dalam tubuh
18 Toksoplasmosis pada Hewan