Page 65 - TOKSOPLASMOSIS-pada-Hewan
P. 65

tersebut (Long, 1990 dan Cheng, 1986). Kadangkala beberapa
            hancuran dari sista yang dilepaskan oleh bradizoit selama infeksi
            kronis akan menginfeksi sel-sel baru yang akan dapat berjalan selama
            periode yang lama (Frenkel dan Escajadillo, 1987). Pembentukan sista

            dalam jaringan ini hanya sedikit mengakibatkan perubahan pada sel
            selama hidup dari hospes tanpa memperlihatkan perubahan patologi
            yang nyata.

            C.   Gambaran Histopatologi
                 Infeksi T. gondii dapat menyebabkan kerusakan pada berbagai
            jenis sel berinti tanpa membedakan jaringan tertentu. Jika infeksi

            terjadi melalui mulut maka dapat menyebabkan enteritis subklinis.
            Infeksi yang terjadi melalui sirkulasi darah, T. gondii tersebut dapat
            menyebar ke jaringan atau organ hati, paru-paru, jantung, dan otak.
            Toxoplasma  gondii yang menyebar melalui jaringan limfatik akan
            menuju limfonodus di sekitarnya dan paru-paru. Jika takizoit dalam
            sel berkembang, maka akan terbentuk nekrotik fokal yang disertai
            infiltrasi sel radang mononuclear. Lesi patologis toksoplasmosis yang
            terjadi tergantung pada spesies hewan. Pada umumnya gambaran
            patologis yang terlihat terutama ensefalitis, pneumonia, dan

            pancreatitis (Frenkel, 1990).
                 Infeksi T. gondii menyebabkan perubahan histopatologis pada

            organ-organ non limfoid seperti adanya infiltrasi sel-sel bulat yang
            menyerupai limfosit dengan beberapa sel plasma serta makrofag dan
            eosinophil namun jarang terlihat. Infiltrasi sel cenderung bersifat local
            pada jaringan-jaringan seperti otak, paru-paru, hati, atau jaringan
            interstitial pada jantung dan otot kerangka. Lesi yang bersifat lokal
            lebih banyak terjadi pada otak dan hati berupa nekrosis sentral. Pada
            paru-paru, perubahan lesi biasanya tidak terjadi, hanya terlihat adanya
            fibrosis yang juga terjadi di jantung, otot kerangka, dan hati. Pada
            proses penyembuhan ditandai adanya pengapuran seperti pada otak

            manusia, otak domba, dan plasenta sapi (Soulsby, 1974).
           56  Toksoplasmosis pada Hewan
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70