Page 41 - UAS IT Kelompok 6
P. 41

a) Kaidah Pertama





                       Artinya: “Tidak ada (ziyadah) tambahan dalam al-Qur‟an”

                       Maksud dari kaidah ini adalah pada dasarnya tidak ada ziyadah dalam al-Qur‟an
                                                                                 --
               karena al-Qur‟an itu sendiri disucikan dari segala bentuk kesia-siaan atau penambahan-

               penambahan yang tidak memiliki faedah. Kaidah ini mencakup dua hal:


                   1)  Sesuatu yang tidak memiliki makna atau makna yang tidak dibutuhkan. Bentuk al-

                       ziyadah ini tidak mungkin terdapat dalam al-Qur‟an karena dianggap sia-sia dan

                       dapat merusak kemukjizatannya.

                   2)  Lafaz  atau  huruf  yang  tidak  merusak  makna  aslinya  jika  dibuang,  akan  tetapi
                       penambahannya berimplikasi pada penambahan maknanya.


                   Oleh karena itu, al-Zarkasyi menjelaskan bahwa ungkapan ulama “Huruf atau lafaz ini

               zaidah” bertujuan bahwa huruf atau lafaz tersebut jika dibuang tidak akan merusak makna

               aslinya, akan tetapi ziyadah tersebut bukan berarti tidak memiliki faedah.


                       Terlepas  dari  polemik  tentang  pengungkapan  kata  al-ziyadahdalam  al-Qur‟an,

               penulis beranggapan bahwa jika yang dimaksud al-ziyadah adalah penambahan yang tidak

               memiliki arti dan faedah, maka hal itu tidak mungkin terjadi, namun jika yang dimaksud

               denganal-ziyadah adalah penambahan yang tidak merusak makna aslinya jika dihilangkan,
               sebagaimana ungkapan ulama nahwu maka hal itu tidak ada masalah. Sebab kebutuhan

               terhadap sesuatu akan berbeda satu sama lain sesuai dengan maksud dan tujuan.


                       Salah satu contoh tentang penerapan kaidah tersebut adalah ayat 159 dari Q.S. Ali


               „Imran  (3):                                   .  Huruf  tidak  dapat  dikatakan  zaidah  (tidak
               memiliki  makna)  sama  sekali  karena  pada  dasarnya  tersebut  berfaedah  al-

               taukid(penguat/penegas)  terhadap  kasih  sayang  dari  Allah  kepada  rasul-Nya,  bahkan







                                                             7
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46