Page 42 - UAS IT Kelompok 6
P. 42
huruf tersebut berfungsi juga sebagai penegas terhadap makna al-hasr (peringkasan). Oleh
karena itu, Ibn Taimiyah berpendapat bahwa penambahan huruf atau lafaz bertujuan untuk
penambahan makna, sedangkan kekuatan lafaz karena kekuatan makna.
b. Kaidah Kedua
Artinya: “Penambahan bina’ (model) menunjukkan adanya penambahan makna
(Kekuatan lafaz karena kuatnya makna)“
Yang dimaksud dengan kaidah ini adalah setiap kali ada penambahan huruf atau
penambahan wazan (timbangan lafaz) atau penambahan tasydid pasti berdampak pada
penambahan makna atau penegasannya.
Di antara contoh penambahan wazan adalah lebihbalig (kuat) dari pada
wazan di mana kata diarahkan pada kasih sayang Allah di dunia yang
mencakup semua makhluk-Nya, baik mukmin maupun kafir sedangkan
dikhususkan pada hamba-hamba-Nya di akhirat saja. Begitu juga
wazan lebih kuat maknanya dari pada wazan karena menunjukkan
makna yang berulangkali atau menjadi sifat, sedangkan menunjukkan makna kasih
sayang yang terjadi satu kali saja.
c. Kaidah Ketiga
Artinya: “Penggabungan dua kata yang serupa maknanya akan menghasilkan makna
yang tidak ditemukan ketika lafaz tersebut terpisah/tersendiri”
Penggunaan dua lafaz yang pada dasarnya mempunyai makna yang sama
(mutaradif) memberikan faedah tersendiri dibanding jika lafaz tersebut sendiri-sendiri.
8