Page 299 - pengadaan tanah CNVRT.cdr
P. 299
Tabel 4 menunjukkan bahwa ketersediaan tanah untuk
permukiman kembali hanya tersedia pada tanah desa dengan
penggunaan tanah berupa sawah/tegalan. Dalam konteks
ini di satu sisi pemerintah berupaya untuk melindungi lahan
pertanian pangan berkelanjutan, akan tetapi disatu sisi
masyarakat terdampak sangat membutuhkan lahan untuk
permukiman kembali. Mengingat urgensi permukiman kembali
sangat penting dan mendesak maka pilihan penggunaan tanah
sawah/tegalan tetap dilakukan. Sementara untuk mengganti
lahan sawah/tegalan yang telah digunakan tersebut, proses
pembelian tanah untuk pengganti tanah desa diutamakan pada
lahan sawah subur yang berada pada Kabupaten Kulonprogo.
Upaya permukiman kembali yang dilakukan bagi
masyarakat terdampak pengadaan tanah untuk bandara
YIA ini memiliki nilai-nilai lebih apabila dibandingkan dengan
permukiman kembali yang dilakukan secara swadaya/mandiri.
Beberapa nilai dan perbedaan kedua mekanisme tersebut
disajikan sebagaimana tabel 3.5 berikut:
Tabel 3.5. Perbedaan Kebijakan Permukiman Kembali yang
Difasilitasi dan Permukiman Kembali Secara Mandiri
Permukiman Kembali Permukiman Kembali
Indikator
yang Difasilitasi secara Mandiri
Fisik Lokasi strategis. Lokasi kurang
strategis.
Infrastruktur dasar Infrastruktur belum
terpenuhi: Jalan, tentu tersedia
Ketersediaan Air bersih,
mushola, Pos Gardu, dsb
270 Pengadaan Tanah di Indonesia dan Beberapa Negara dari Masa ke Masa