Page 50 - Microsoft Word - E-BOOK Guru Menembus Amerika
P. 50
Saya pulang ke rumah dengan hati yang masih sedih.
Segera saya menghubungi suami. Mendengar hal itu, suami
hanya bisa memberi keyakinan bahwa saya pasti akan
mendapatkan visa.Saya juga menghubungi tim DynEd dan
menceritakan apa yang terjadi. Sama seperti keyakinan
suami, mereka memberikan penguatan bahwa saya pasti
dapat visa. Saya disuruh sabar, karena tim DynEd akan segera
menghubungi Kedubes Amerika Serikat.
Dua minggu berlalu, saya belum juga mendapatkan kabar
tentang visa. Akhirnya saya pasrah, tidak mengharap lagi
akan ke Amerika. Betul kata orang banyak, memang susah
sekali mendapatkan visa Amerika. Hampir setiap hari saya
membuka surat elektronik mengharap ada pemberitahuan
tentang visa.
Malam itu saya tidak bisa tidur. Saya ambil laptop dan
kembali mengecek surat elektronik. Saya membuka satu-satu
pemberitahuan yang belum saya baca, hingga saya
mendapatkan kata yang saya tunggu ‘Kedubes AS’. Tidak
begitu semangat saya membaca isi surat elektronik itu. Takut
kecewa lagi. Tapi ternyata di luar dugaan, surat elektronik itu
berisi bahwa saya dipersilahkan datang ke agen pengiriman
barang di daerah ambasador Jakarta Selatan untuk
mengambil visa Amerika. Spontan saya berteriak keras
hingga membuat suami dan anak saya keheranan melihat
saya.
“Papa, saya jadi ke Amerika, saya akan ke Amerika,”
sambil saya peluk tubuh suami.
“Selamat ya sayang. Kamu akan mendarat di Benua
Amerika segera. Impian Bapak terwujud. Terimakasih kepada
44 | Erika Ambarita