Page 62 - Microsoft Word - E-BOOK Guru Menembus Amerika
P. 62
pertahan militer dan tempat penjara yang keamanannya
cukup ketat. Namun saat saya berkunjung, tidak lagi
difungsikan sebagai pertahanan militer maupun penjara
tetapi sebagai tempat bersejarah yang bisa dikunjungi. Untuk
bisa ke Pulau Alcatraz, saya harus menggunakan feri
perjalanan dari Dermaga 33, dekat Fisherman’s Wharft, San
Fransisco dan Alfonso sudah membelikan tiketnya online
terlebih dulu.
Alfonso mengetahui bahwa saya rajin menggunakan
media sosial di dunia maya, salah satunya adalah Facebook.
Kemudian Alfonso mengajak saya mengunjungi kantor pusat
Facebook yang terletak di Palo Alto, California, Amerika
Serikat. Sangat luas sekali. Tidak semua orang bisa masuk ke
dalam kantor FB. Karena saya ditemani Alfonso, saya pun
bisa masuk ke area kantor FB, tapi tidak bisa masuk ke bagian
dalam kantor. Pengamanan sangat ketat.
Sudah dua minggu lebih saya di Amerika, tapi belum juga
makan nasi putih seperti di Indonesia. Akhirnya Alfonso
mengajak saya makan malam di China Town. Tempat ini
banyak orang Cina, sehingga daerah ini paling padat
penduduknya di San Fransisco. Di Grant Avenue, ada rumah
makan khusus masakan Indonesia. Saya merasa makan
malam di sinilah yang paling lezat menu makanannya. Segera
saya pesan nasi putih, goreng ikan, sayur kangkung dan
sambal. Nikmat sekali. Saya pun bertemu dengan orang
Indonesia yang menjadi pegawai rumah makan tersebut.
Kami berkomunikasi dengan bahasa Indonesia. Ternyata saya
merindukan bahasa Indonesia. Kami saling tukar informasi
tentang situasi dan kondisi di San Fransisco, California.
56 | Erika Ambarita