Page 57 - Microsoft Word - E-BOOK Guru Menembus Amerika
P. 57
mengantuk dan ingin tidur. Tapi karena saya di Amerika dan
orang Amerika sangat menghargai waktu, maka dengan
sedikit semangat saya bangun lebih cepat untuk sarapan pagi
karena Alfonso akan datang pukul delapan. Melihat menu
sarapan pagi di hotel, saya sangat senang, karena ada
beberapa makanan yang saya suka di Indonesia ada di hotel.
Jadi untuk sarapan pagi saya tidak menemukan masalah.
Udara dingin tapi sejuk menyentuh kulit saya, ketika saya
dan Alfonso keluar dari hotel. Kemudian kami naik mobil
yang dikendarai Alfonso, menuju ke kantor pusat DynEd.
Hanya sekitar 15 menit dari hotel waktu yang diperlukan
untuk tiba di kantor itu. Saya terkagum melihat megahnya
kantor pusat DynEd. Kami pun naik lift menuju kantor DynEd.
Setibanya di kantor, saya disambut dengan ramah oleh
semua pegawai DynEd, dan memperkenalkan diri satu demi
satu. Saya sangat tersanjung dengan perlakuan mereka.
Kemudian Alfonso menyuruh saya ke suatu ruangan yang
nyaman. Di ruangan tersebut saya melihat ada hiasan
miniatur candi borubodur. Saya yang memberinya kepada
Lance Knowles, ketika datang ke Jakarta. Ada perasaan
bahagia, benda yang saya berikan, disimpan oleh orang yang
sangat hebat di DynEd. Lance Knowles, pemilik dan juga yang
menciptakan sofware-sofware pembelajaran DynEd.
Sungguh kebaikan yang Tuhan berikan dalam hidup saya
sangat luar biasa. Saya pun duduk dengan perasaan grogi
menunggu Lance Knowles datang.
“Good Morning, Erika,” terdengar suara dari luar
ruangan. Saya pun membalikkan badan dan melihat Lance
Knowles datang. Segera saya berdiri dan tiba-tiba Lance
Guru Menembus Amerika | 51