Page 24 - lks bu nanik_merged
P. 24
3) Bentuk permukaan bumi, permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah
pada permukaannya lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang
bertopografi kasar dan berwarna gelap sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat
lebih terang dan jelas.
4) Keadaan cuaca, kondisi cuaca pada saat pemotretan memengaruhi kemampuan sumber tenaga
dalam memancarkan energi untuk sampai ke objek. Sebagai contoh, kondisi udara yang
berkabut menyebabkan hasil pengindraan jauh menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak
terlihat.
b. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi permukaan bumi. Sebelum mengenai
objek, energi yang dihasilkan sumber tenaga merambat. melalui atmosfer. Atmosfer bersifat
selektif terhadap panjang gelombang sehingga hanya sebagian kecil tenaga elektromagnetik yang
dapat mencapai permukaan bumi dan dimanfaatkan untuk pengindraan jauh.
Bagian spektrum elektromagnetik yang mampu melalui atmosfer dan dapat mencapai
permukaan bumi disebut jendela atmosfer. Jendela atmosfer yang paling banyak digunakan dalam
pengindraan jauh adalah spektrum tampak.
c. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh, antara lain atmosfer,
biosfer, hidrosfer, dan litosfer. Interaksi antara tenaga dan objek terlihat pada rona yang dihasilkan.
Setiap objek memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam memantulkan dan memancarkan
tenaga. Objek yang banyak memancarkan tenaga akan tampak cerah pada Citra, sedangkan objek
yang pantulannya atau pancarannya sedikit tampak gelap.
d. Sensor
Tenaga yang datang dari objek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh sensor. Tiap sensor
mempunyai kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum elektromagnetik. Di samping itu, juga
mempunyai kepekaan dalam merekam objek terkecil yang masih dapat dikenali dan dibedakan
terhadap objek lain atau terhadap lingkungan sekitarnya. Kemampuan sensor untuk menyajikan
gambaran objek terkecil ini disebut resolusi spasial. Semakin kecil objek yang dapat direkam oleh
sensor, menandakan semakin baik kualitas sensor tersebut.
e. Wahana
Kendaraan yang membawa alat pemantau dinamakan wahana. Berdasarkan ketinggian peredaran
wahana, tempat pemantauan .atau pemotretan dari angkasa ini dapat di- klasifikasikan menjadi tiga
kelompok yaitu sebagai berikut.
1) Pesawat terbang rendah sampai menengah (low to medium altitude aircraft) dengan ketinggian
antara 1.000 sampai dengan 9.000 m dari permukaan bumi. Citra yang dihasilkan adalah citra
foto (foto udara).
2) Pesawat terbang tinggi (high altitude aircraft) dengan ketinggian sekitar 18.000 m dari
permukaan bumi. Citra yang dihasilkan ialah foto udara dan multispectral scannerdata.
3) Satelit dengan ketinggian antara 400 sampai dengan 900 km dari permukaan bumi. Citra yang
dihasilkan adalah citra satelit. Satelit merupakan wahana yang digunakan untuk pengindraan
jauh di luar angkasa.
f. Analisis Data
Analisis data dapat dilakukan dengan cara manual yaitu dengan interpretasi secara visual, dan dapat
pula dilakukan dengan cara numerik atau cara digital yaitu menggunakan komputer. Foto udara
umumnya diinterpretasi secara manual, sedangkan data hasil pengindraan secara elektronik dapat
diinterpretasi secara manual ataupun secara numerik.
g. Pengguna Data
Pengguna data (orang, institusi, atau pemerintah) merupakan komponen paling penting dalam
pengindraan jauh karena para penggunalah yang dapat menentukan diterima atau tidaknya hasil
pengindraan jauh. Data yang dihasilkan mencakup wilayah sumber daya alam suatu negara yang
merupakan data yang sangat penting untuk kepentingan orang banyak sehingga data ini penting
untuk dijaga penggunaannya.
GEOGRAFI KELAS X
23