Page 25 - lks bu nanik_merged
P. 25

3.  Jenis Citra
                   Dalam  pengindraan  jauh,  data  atau  hasil  observasi  yang  didapat  disebut  Citra.  Citra  dapat  diartikan
                   sebagai  gambaran  yang  tampak  dari  suatu  objek  yang  sedang  diamati,  sebagai  hasil  liputan  atau
                   rekaman suatu alat pemantau. Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau
                   alat  sensor  lain.  Adapun  menurut  Simonett,  citra  adalah  gambaran  rekaman  suatu  objek  (biasanya
                   berupa  gambaran  pada  foto)  yang  didapat  dengan  cara  optik,  elektrik  optik,  optik  mekanik,  atau
                   elektromekanik. Agar dapat dimanfaatkan, sebuah citra harus diinterpretasikan, diterjemahkan, atau
                   ditafsirkan terlebih dahulu. Citra dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu sebagai berikut.
                   a.  Citra Foto
                           Citra foto adalah citra yang merupakan hasil pemotretan suatu wilayah dari udara. Citra foto
                       yang kemudian disebut foto udara direkam melalui kamera. Perekamannya secara serentak untuk
                       satu lembarfoto udara dan menggunakan spektrum tampak atau perluasannya.
                           Berikut  merupakan  jenis-jenis  citra  fotoberdasarkan  spektrum  elektromagnetik  yang
                       digunakan, posisi sumbu kamera, sudut liputan kamera, jenis kamera yang digunakan, warna yang
                       digunakan, dan sistem wahananya.
                       1)  Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik yang Digunakan
                          Berdasarkan  spektrum  elektromagnetik  yang  digunakan,  citra  foto  dapat  dibedakan  menjadi
                          lima jenis yaitu sebagai berikut.
                          a)  Foto  ultraviolet,  merupakan  foto  yang  dibuat  menggunakan  spektrum  ultraviolet  dekat
                              dengan  panjang  gelombang  0,29  mikrometer.  Cirinya  tidak  banyak  informasi  yang  dapat
                              disadap, tetapi untuk beberapa objek dari foto ini mudah pengenalannya karena kontrasnya
                              yang besar. Foto ini sangat baik untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, membedakan
                              atap logam yang tidak dicat, jaringan jalan aspal, dan batuan kapur.
                          b)  Foto  ortokromatik,  merupakan  foto  yang  dibuat  menggunakan  spektrum  tampak  dari
                              saluran  biru  hingga  sebagian  hijau  (0,4—0,56  mikrometer).  Cirinya  banyak  objek  yang
                              tampak jelas. Foto ini bermanfaat untuk studi pantai karena filmnya peka terhadap objek di
                              bawah  permukaan  air  hingga  kedalaman  kurang  lebih  20  m.  Baik  untuk  survei  vegetasi
                              karena daun hijau tergambar dengan kontras.
                          c)  Foto  pankromatik,  merupakan  Citra  foto  dari  udara  yang  dibuat  menggunakan  seluruh
                              spektrum tampak mata mulai dari warna merah hingga ungu. Foto udara ini sering disebut
                              foto  udara  konvensional.  Ciri  foto  pankromatik  adalah  pada  warna  objek  sama  dengan
                              kesamaan  mata  manusia,  sehingga  baik  untuk  mendeteksi  pencemaran  air,  kerusakan
                              banjir, penyebaran air tanah, dan air permukaan.
                          d)  Foto  inframerah  asli  (true  infrared  photo),  merupakan  foto  yang  dibuat  menggunakan
                              spektrum inframerah dekat hingga panjang gelombang 0,9—1 ,2 mikrometer yang dibuat
                              secara  khusus.  Cirinya  dapat  mencapai  bagian  dalam  daun  sehingga  rona  pada  foto
                              inframerah  tidak  ditentukan  oleh  warna  daun,  tetapi  oleh  sifat  jaringannya.  Baik  untuk
                              mendeteksi berbagai jenis tanaman termasuk tanaman yang sehat atau yang sakit.
                          e)  Foto  inframerah  modifikasi,  merupakan  foto  yang  dibuat  dengan  inframerah  dekat  dan
                              sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan sebagian saluran hijau. Dalam foto ini
                              objek tidak segelap dengan film inframerah sebenarnya sehingga dapat dibedakan dengan
                              air.
                       2)  Berdasarkan Sumbu Kamera
                          Citra foto dapat dibedakan berdasarkan arah sumbu kamera ke permukaan bumi yaitu sebagai
                          berikut.
                          a)  Foto  vertikal  atau  foto  tegak  (orto  photograph)  yaitu  foto  yang  dibuat  dengan  sumbu
                              kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
                          b)  Foto condong atau foto miring (oblique photograph) yaitu foto yang dibuat dengan sumbu
                              kamera  menyudut  terhadap  garis  tegak  lurus  ke  permukaan  bumi.  Sudut  ini  umumnya
                              sebesar 100 atau lebih besar. Akan tetapi, bila sudut condongnya masih berkisar antara 1—
                              40,  foto  yang  dihasilkan  masih  digolongkan  sebagai  foto  vertikal.  Foto  condong  masih
                              dibedakan lagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.




                       GEOGRAFI KELAS X
                                                                                                             24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30